Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 23 Oktober 2018- Abd. Rahman Riadi selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyampaikan bahwa masa tanggap darurat gempa di Kepulauan Sapudi hanya selama dua minggu, terhitung sejak 11 sampai 24 Oktober 2018.
Penyampaian tersebut sesuai SK yang dikeluarkan Bupati Sumenep A. Busyro Karim.
Selesainya masa tanggap darurat pasca gempa di Sapudi yang terjadi pada Kamis, 11 Oktober 2018 selanjutnya akan segera dilakukan proses pemulihan atau rekonstruksi bangunan rusak.
Menurut Pasiterdim Kapten Inf. Suratman, proses rekonstruksi bangunan rusak akan lebih lama dari masa tanggap darurat. Dia memperkirakan, prosesnya akan memakan waktu dua bulan lebih.
“Hal itu sudah tertuang dalam MoU antara Bapak Gubernur Jawa Timur dengan Pangdam V/Brawijaya. Karena untuk penanganannya, akan dilakukan oleh Pangdam V/Brawijaya bersama jajarannya dalam hal ini TNI,” ungkapnya.
Selain merusak ratusan rumah warga, gempa yang terjadi saat itu juga mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.
Seperti diketahui, berdasarkan data terakhir sebelum masa tanggap darurat ditutup jumlah rumah rusak akibat gempa yang tersebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Gayam dan Nonggunong sampai detik ini yang sudah dibersihkan oleh jajaran TNI mencapai Prosentase 85 persen, meliputi
1. Rumah yang sudah di bersihkan di Kecamatan Gayam Kepulauan Sapudi:
1). Desa Prambanan
RB : 46 selesai 37
2). Desa Pancor :
RB : 15 selesai 13
3). Desa Gendang Barat :
RB : 4 selesai 4
4). Desa Gendang Timur :
RB : 7 selesai 7
5). Desa Gayam :
RB : 1 selesai 1
6). Desa Nyamplong :
RB : 8 selesai 8
7). Desa Kalowang :
RB : 4 selesai 4
8). Desa Karang Tengah :
RB : 17 selesai 10
9). Desa Jambuir :
RB : 6 selesai 6
10). Desa Tarebung :
RB : 1 selesai 1
2. Rumah yang sudah di bersihkan di Kecamatan Nonggunong Kepulauan Sapudi:
1). Desa Sonok : 54 selesai 54
2). Desa Nonggunong : 4 selesai 4
3). Desa Sukorame timur : 22 selesai 22
4). Desa Somber : 8 selesai 8. (Red)
