Layanan Panggilan Darurat 112 Mengantarkan Kabupaten Sumenep Menjadi Salah Satu Kota Smart City di Indonesia

oleh -178 views

Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 17 Mei 2024Inovasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang melahirkan program layanan gratis Panggilan Darurat 112 mampu mengantarkan kabupaten yang dipimpin Bupati H. Achmad Fauzi Wongsojudo, S.H., M.H. dengan tagline “Bismillah Melayani” menjadi salah satu kota Smart City (kota pintar) di Indonesia.

Layanan Panggilan Darurat Call Center 112 dengan SiLaDa (Sistem Integrasi Laporan Kedaruratan) ini, digagas dan diaplikasikan pada Agustus 2021 ketika Ferdiansyah Tetrajaya menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep dikala itu.

Bahkan, program digitalisasi tersebut diapresiasi oleh Pemerintah Pusat yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Pada tanggal 14 Desember 2021, Pemkab Sumenep meraih penghargaan Smart Society untuk program pencegahan dan kesiapsiagaan atas pelaksanaan penyediaan layanan nomor panggilan darurat Call Center 112, yang bebas pulsa dalam rangka melayani masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep, Indra Wahyudi menuturkan, Smart City yang disandang Pemkab Sumenep tresebut berkat kehadiran layanan panggilan darurat Call Center 112, karena sistem yang digunakan sudah terintegrasi.

“Ketika ada aduan kejadian seperti kebakaran ataupun butuh mobil Ambulance dari masyarakat, maka petugas Call Center 112 langsung mengecek keberanarannya. Kalau sudah valid, secara langsung terkirim notifikasi ke instansi terkait. Dan dalam waktu 5 menit petugas yang bersangkutan langsung melakukan penanganan,” ujar Indra.

Panggilan Darurat Call Center 112 merupakan panggilan bebas biaya ini melayani selama 24 jam dengan menempatkan 11 petugas yang bekerja dalam pembagian 3 shift.

“Masyarakat yang memanfaatkan layanan ini pulasanya tidak berkurang. Dalam artian ketka seluler tidak ada pulsa sekalipun tetap bisa mengakses layanan ini. Layanan panggilan darurat 112  ini hadir secara cepat melayani aduan masyarakat guna mencegah kejadian yang lebih parah atau mencegah jatuhnya korban lebih banyak,” paparnya.

Setiap hari laporan selalu masuk ke petugas Call Center 112. Indra menyebutkan, banyak hal yang dilaporkan masyarakat mulai dari peristiwa bencana alam hingga hal-hal yang tidak berkaitan dengan pelayanan ini.

“Seperti laporan telepon seluler rusak hingga tidak punya pulsa pun ada yang menghubungi Call Center 112. Hal semacam itu ya tetap dilayani sambil memberikan penjelasan bahwa layanan panggilan ini hanya untuk kegawatdaruratan,” tuturnya.

Indra juga memaparkan, untuk jumlah aduan yang sudah ditangani secara cepat melalui Layanan Panggilan Call Center 112, sejak Januari hingga pertengah Mei 2024 sebanyak 125 aduan.

“Kalau telepon masuk tiap hari diatas 5 aduan. Tapi yang masuk kegawatdarurat baru didata dan ditindaklanjuti serta ditangani oleh instansi terkait,” tandasnya.

Secara umum, lanjut Indra, sejak launching Layanan Panggilan Darurat Call Center 112 pada Agustus 2021 hingga pertengah Mei 2024 ini, data terbanyak pada grafik kejadian aduan dari masyarakat menunjukkan aduan kejadian kebakaran yang menduduki angka tertinggi 20,4 persen.

Disusul aduan bencana alam seperti pohon tumbang, angin puting beliung, rumah roboh dan banjir, berada di angka 13,9 persen, kemudian evakuasi hewan liar buas 12,9 persen dan gangguan listrik 11,4 persen.

“Alhamdulillah, semua pelayanan panggilan darurat Call Center 112 ini telah mendapat respon baik dari masyarakat. Karena hasil dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai 92,71 dengan kategori penilaian kepuasan pelayanan Sangat Baik,” tukasnya.

Sementara Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo, S.H., M.H., menyampaikan bahwa program Layanan Panggilan Call Center 112 sudah memberikan kemajuan di dunia digital di Kabupaten ini.

“Sistem Integrasi yang digunakan Layanan Panggilan Darurat Call Center 112 sudah terkoneksi secara masksimal. Dari awalnya masih manual, sekarang sudah terintegrasi. Jad, aduan apapun yang sifatnya kegawatdaruratan langsung ditangani. Maksimal 5 menit sudah tertangani,” ujar Bupati menambahkan.

Kepedan, Bupati bersama OPD lainnya akan terus berupaya memunculkan pelayanan digitalasasi, agar Kabupaten Sumenep semakin terdepan sebagai Smart City atau Kota Pintar. (Nt/Hen)

No More Posts Available.

No more pages to load.