Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 25 Januari 2017- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dr. A. Fatoni mengatakan, penyakit antraks baru-baru ini sudah mewabah di wilayah tersebut.
“Penyakit anthraks ini dari ternak ke manusia (zoonosis) melalui bakteri Bacillus anthracis,” ucapnya, Rabu (25/1/17).
Ia menuturkan, penularan penyakit antraks ini didahului dengan keberadaan ternak yang terinfeksi bakteri Bacillus Anthracis. Ada tiga cara penularan antraks dari ternak ke manusia yakni melalui kulit, oral (pencernaan), dan pernapasan. Penularan melalui kulit bisa terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan spora bakteri antraks yang melekat pada kulit, daging, tulang, atau darah hewan ternak yang sakit.
“Namun masyarakat tidak perlu khawatir. Untuk sementara, diusahakan membeli daging yang segar. Kalau bisa, dimasak sendiri,” terangnya.
Fatoni berharap masyarakat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghindari penyakit itu. PHBS di lingkungan keluarga, antar lain, dilakukan dengan membiasakan mencuci tangan dengan air bersih menggunakan sabun, membersihkan jamban, makan sayur, buah, dan daging yang segar, berolahraga, membuang sampah pada tempatnya serta tak meludah sembarangan.
“Memang secara teori menyatakan spora anthraks mampu bertahan dalam waktu yang lama. Namun kita bisa mencegah perkembangbiakannya dengan PHBS serta menyemprotkan disinfektan secara intensif,” ujarnya.(Fik/Nita)