Seputar Madura, Sumenep 22 Agustus 2016- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, memastikan bukan jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Sumenep yang nekat merobek paspor sendiri saat hendak berangkat ke tanah suci lantaran dikira karcis bus.
”Memang kami mendengar soal peristiwa itu, tapi kami yakin bukan dari Sumenep,” kata Kasi Haji dan Umrah Kemenang Sumenep, Abd Azis, Senin (22/8/2016).
Azis mematikan semua jamaah haji asal kabupaten di ujung timur pulau madura telah diberangkatkan ke tanah suci sebelum tanggal 20 Agustus 2016, termasuk jamaah cadangan dan jamaah yang mengalami kendala kesehatan dan visa.
”Kami yakin itu memang jemaah asal Jember. Karena disana (Jember) mayoritas orang Madura,” jelasnya.
Selian itu, pihaknya juga telah mengklarifikasi, jika yang disobek jamaah bukanlah paspor, melainkan visa. Itu disebabkan karena bentuk visa sekarang hanya berupa lembaran.
”Karena mirip dengan kertas biasa dan terpisah dari paspor, mungkin ditambah ketidak tahuan jamaah, visa tersebut kemudian kena sobek, dikira kertas tidak penting,” jelasnya.
Lebih jauh Azis menerangkan, empat orang jamaah haji asal Sumenep yang sebelumnya tertahan di arama haji Sokolilo Surabaya karena terkendala kesehatan dan visa sudah berangkat pada 17 Agustus 2016 lalu, mereka tergabung dengan kloter 22.
Hanya saja mereka telah diberangkatkan, saat pemberangkatan dari tanah air digabung dengan jemaah haji yang lain, diantranya dari Surabaya, Trenggalek, dan Kediri. ”Dengan begitu kami yakin itu bukan jamaah asal Sumenep,” jelasnya.
Salah satu jamaah haji asal Kabupaten Sumenep dikabarkan merobek paspor, bahkan sobekan dari buku paspor itu berserakan di lantai bus yang akan mengantarkan para jamaah haji Kelompok Terbang 16 dari Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Senin (15/8).
Kelompok Terbang 16 adalah kelompok terbang jamaah calon haji dari Kabupaten Jember. Setelah dilakukan penelusurun salah satu lembar kertas yang robek, ada identitas perempuan berinisial K. Usianya 70 tahun, berasal dari Kecamatan/Pulau Kangean. Sehingga jemaah tersebut tidak diperbolehkan untuk berangkat menunaikan rukun islam ke lima itu sebelum paspornya selesai.
Sebanyak 445 CJH asal Sumenep yang dipandu 5 orang pendamping sudah diberangkatkan ke asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Senin (8/8). Dari Sumenep mereka menggunakan bus yang telah disediakan, pelepasan JCH itu dilakukan di Lapangan GOR A Yani Sumemep.
Panitia penyelenggara ibadah haji embarkasi Surabaya tahun ini akan memberangkatkan 28.356 calon jamaah haji yang terbagi dalam 64 kloter. Masing-masing sebanyak 27.323 orang dari Jawa Timur, 512 orang dari Bali dan 521 dari Nusa Tenggara Timur. (Jd)