Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 19 Februari 2024– Dengan pengembangan aneka ragam konsumsi dan keamanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapat penghargaan dari Badan Pangan Nasional RI sebagai terbaik pertama capaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) 2023.
“Penghargaan atau apresiasi ini adalah hasil kerja keras dan inovasi DKPP sepanjang 2023 utamanya pengembangan aneka ragam konsumsi dan keamanan pangan,” kata Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Arif Firmanto.
Arif mengajak semua untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka melahirkan inovasi untuk mendorong kualitas konsumi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
Meskipun masyarakat Kabupaten Sumenep pola konsumsi pangan secara umum dinilai sangat baik dan memenuhi kaidah-kaidah kecukupan pangan dan gizi, namun tetap harus diupayakan untuk mempertahankan dan memperluas cakupan peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat.
“Masyarakat pada dasarnya pola konsumsinya tidak hanya dipengaruhi faktor pangan saja, melainkan juga daya beli, budaya, dan kualitas sumber daya manusia terutama ibu-ibu rumah tangga yang bertugas mengelola dan menyediakan menu untuk anggota keluarga,” terangnya.
Arif Firmanto juga menuturkan, pihaknya berkomitmen meningkatkan B2SA kepada masyarakat melalui promosi dan edukasi sekaligus penyediaan pangan yang cukup, berkualitas, aman dan terjangkau.
Sebagai langkah mewujudkannya pihaknya telah berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten untuk meningkatkan pengetahuan kaum perempuan dalam penyediaan menu keluarga dilakukan melalui berbagai pelatihan, mulai dari budidaya tanaman di pekarangan hingga pengolahan pangan yang baik agar terjaga kualitas dan keamanan pangannya.
“Inovasi dalam mewujudkan aneka ragam konsumsi pangan guna memenuhi gizi masyarakat supaya hidup sehat untuk menciptakan generasi sehat, cerdas dan berkualitas demi masa depan Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Capaian Skor PPH Kabupaten Sumenep 2023 terbaik pertama mencapai 99,50 yang menunjukkan pola pangan masyarakat hampir sesuai dengan B2SA.
“Kami mengharapkan masyarakat mendukung program kualitas konsumsi pangan mengarah pada pola komposisi pangan berbasis B2SA ini,” pungkas Arif Firmanto. (Nt/Hen)