Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 19 Desember 2018- Merasa kecewa terhadap pelayanan kesehatan yang dianggap kurang maksimal, puluhan warga mendatangi Puskesmas Pragaan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (19/12/2818).
Mereka adalah keluarga pasien yang meninggal dunia di Puskesmas Pragaan.
“Ini bentuk protes kami soal tidak maksimalnya pelayanan terhadap pasien. Sehingga, membuat salah satu pasien meninggal dunia,” kata keluarga korban, Misbahul Umam, Rabu (19/12/2018).
Para pendemo membawa sejumlah poster diantaranya bertuliskan “pelayanan puskesmas memalukan, karyawan puskesmas gak becus, dan turunkan kepala puskesmas kesehatan pragaan”.
Misbahul Umam menceritakan, bahwa petugas medis di Puskesmas Pragaan itu kurang tanggap terhadap pasien. Itu dibuktikan ketika dirinya bersama keluarga dan juga korban datang ke puskesmas untuk berobat. Namun, setibanya di puskesmas korban hanya diberi infus.
“Saat itu kondisi korban cukup parah, tapi korban hanya di infus tanpa ada tindakan lain,” tuturnya.
Melihat hal itu, lanjut Misbah, pihaknya mendesak petugas puskesmas untuk segera melakukan tindakan, baru kemudian diberikan suntikan cairan.
Ditambah lagi, disaat korban mau dirujuk ke Rumah Sakit, ternyata sopir ambulan masih belum ada. Dan petugas puskesmas dengan santainya bilang jika sekarang belum jam kerja.
“Dua fakta inilah yang membuat kami kecewa terhadap pelayanan di Puskesmas Pragaan,” bebernya.
Sementara Kepala UPT Puskesmas Pragaan, Dr. Yatimul menanggapi wajar saja soal protes warga tersebut.
“Kami sudah melakukan pelayanan dengan maksimal. Ketika pasien datang ya langsung dilayani sesuai prosedur penanganan kesehatan. Soal tidak tertolong, itu sudah kehendak sang ilahi. Sebab kami bukan malaikat yang bisa menyembuhkan penyakit,” tegasnya.
Ia mempersilahkan kepada keluarga korban jika masih belum puas atas pelayanan dipuskesmas ini, untuk melapor ke pihak berwajib.
“Silahkan laporan. Yang penting kami sudah bekerja sesuai kemampuan kami di bidang kesehatan,” pungkasnya. (Red)
