Karapan Sapi Wujud Perhatian Pemkab Sumenep Menjaga Kelestarian Budaya Lokal

oleh -335 views

Seputarmadura.com, Senin 16 September 2019- Karapan sapi untuk memperebutkan piala Presiden RI yang digelar Minggu (15/9/2019), dilapangan giling merupakan wujud perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, dalam menjaga kelestarian budaya lokal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi mengatakan, karapan sapi di Madura harus dilestarikan. Karena merupakan bagian dari kekayaan kultur budaya yang dimiliki Madura.

“Kami memang tekankan dalam karapan sapi ini yang boleh ikut adalah sapi lokal. Tujuannya untuk memperkuat identitas sapi kerap Sumenep,” tutur Sekda.

Menurut mantan Kepala Dinas PU Bina Marga ini, sapi kerap yang mengikuti kejuaraan tingkat Kabupaten jangan sampai mendatangkan sapi dari luar daerah, hanya sekedar untuk menjadi juara memperebutkan tiket menuju piala presiden tahun ini.

“Jadi sapi kerap yang berlaga di tingkat Kabupaten itu, haruslah sapi lokal Sumenep, bukan justru sapi kerap milik orang dari luar daerah, itu dilakukan sebagai bentuk kebanggaan terhadap sapi asli Sumenep,” kata Sekda Edy Rasiyadi.

Ia menyatakan, ketika pemenangnya adalah sapi kerap lokal Sumenep sangat membanggakan, apalagi menjadi juara di kejuaraan kerapan sapi tingkat Eks Karesidenan Madura memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI tahun ini.

“Sebuah kebanggaan tersendiri kalau sapi kerap asli Sumenep menjadi juara di piala presiden, mengingat keberhasilannya itu membuktikan bahwa warga Sumenep terutama pemilik sapi benar-benar mahir merawat sapi,” tandasnya.

Sekda mengaku bersyukur karapan sapi tersebut yang nantinya akan mewakili Kabupaten Sumenep pada piala Presiden di Kabupaten Bangkalan.

“Kami berharap semua pihak terus berkomitmen dalam melestarikan budaya dalam hal memperjuangkan karapan sapi ke generasi muda dan masyarakat Sumenep,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Kadisparbudpora) Sumenep, Carto mengungkapkan, kerapan kali ini diikuti oleh 36 pasang sapi tingkat Eks Karesidenan Madura untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI.

Sesuai kesepakatan melalui paguyuban sapi bahwa sapi kerap yang mengikuti kerapan sapi tingkat Kabupaten tahun ini harus sapi asli Sumenep.

“Sapi pemenang di tingkat kewedanan harus sapi asli Sumenep, jadi kesepakatannya siapapun pemilik sapi sengaja membawa sapi dari luar daerah berlomba di tingkat Kabupaten harus didiskualifikasi,” tukasnya.

Carto menambahkan, setiap Eks Kawedanan mengirim enam pasang sapi kerap yang menjadi juara, sehingga jumlah sapi kerap tingkat Kabupaten Sumenep sebanyak 36 pasang.

“Sapi kerap yang menjadi juara tingkat Kabupaten yakni juara 1 hingga 3 dari golongan menang dan juara 1 hingga 3 dari golongan kalah sebagai wakil Kabupaten Sumenep pada ajang paling bergengsi piala presiden Bulan Oktober di Kabupaten Bangkalan,” pungkasnya.

Sebanyak 36 pasang sapi kerap yang berlomba di tingkat Kabupaten Sumenep 2019 berasal dari Eks Kawedanan Kota, Bluto, Batuputih, Ambunten, Guluk-guluk dan Sapudi. (Nit)