Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 24 Januari 2017- Kapolres Sumenep, Madura, Jawa Timur, AKBP H. Joseph Ananta Pinora menegaskan, upaya penguakan kasus pengeroyokan dan pembacokan terhadap tiga warga yang diduga dilakukan gerombolan pengamen itu, bagaikan menegakkan benang basah.
“Kita akan usut tuntas kasus ini. Penyelidikan dan penyidikan tetap kami tegakkan, walaupun seperti menegakkan benang basah,” kata Kapolres Sumenep, AKBP H. Joseph Ananta Pinora, Selasa (24/1/2017).
Kasus pengeroyokan tersebut dianggap tindak pidana kriminal berat, sebab ada tiga korban dan satu diantaranya mengalami tiga luka tusukan senjata tajam dibagian belakang tubuhnya.
Untuk mengungkap siapa pelaku dari kejahatan yang dilakukan lebih dari satu orang ini, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan memintai keterangan beberapa orang saksi.
“Sudah lebih dari lima saksi yang diperiksa di Mapolsek Kota,” terangnya.
Sebelumnya, Minggu (22/1/17) sekira pukul 03.00 Wib, tiga warga Sumenep, Madura, Jawa Timur jadi bulan-bulanan pengeroyokan dan pembacokan oleh gerombolan pengamen disebelah utara Mapolsek Kota atau bertepatan didepan Masjid Jamik Sumenep.
Ketiga korban itu yakni Rizal (21) warga Dusun Patenongan, Desa Parsanga, Achmad Zaky Tamimi (21) warga Kelurahan Pajagalan, dan Lukman Efendi (30) warga Dusun Sarpaan, Desa Kacongan, Kecamatan Kota. Satu korban diantarnaya bernama Lukman Efendi mengalami luka bacok di tubuhnya.(Fik/Nita)