Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 5 Desember 2016- Inflasi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada bulan November 2016 tertinggi se-Jatim dan Nasional, yakni 0,53 persen. Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, Sumenep dan Kediri berada di urutan teratas dengan angka yang sama sebesar 0,53 persen.
“Bahkan laju Inflasi Sumenep dibulan November itu, juga melampaui Jawa Timur dan Nasional. Untuk inflasi Jatim sebesar 0,33 persen, dan Nasional 0,47 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Suparno, Senin (5/12/2016).
Ia menuturkan, jika dibandingkan bulan Oktober, inflasi November untuk Sumenep cukup signifikan. Karena, pada Oktober kemarin Sumenep mengalami deflasi sebesar -0,05 persen. Sedangkan November terjadi Inflasi sebesar 0,53 persen.
“Komuditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah bawang merah, sewa rumah, cabai merah, cabai rawit, beras, ketimun, cumi-cumi, bawang putih, pembasmi nyamuk bakar, dan layang/ benggol,” paparnya.
Ia mengungkapkan, dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,40 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,76 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,55 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,13 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen,” ungkapnya.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok sandang sebesar 0,16 persen.
Meski tertinggi, namun jika dilihat dari tingkat inflasi tahun kalender (Januari-November 2016) Sumenep masih dibawah Jatim dan Nasional.
“Data Inflasi tahun kalender Sumenep sebesar 1,65 persen, Jawa Timur sebesar 2,16 persen dan Nasional sebesar 2,59 persen,” urainya.
Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2016 terhadap November 2015) Sumenep sebesar 2,44 persen, Jawa Timur sebesar 3,02 persen dan Nasional sebesar 3,58 persen.(Nita)