Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 4 April 2017- Turunnya harga sejumlah komoditas seperti cabai rawit dan cabai merah, menyebabkan Sumenep mengalami deflasi di bulan Maret 2017.
Deflasi di bulan Maret untuk Sumenep sebesar 0,15 persen. Bahkan Jawa Timur juga deflasi 0,09 persen dan Nasional juga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.
“Semua daerah mengalami deflasi, baik Sumenep, Jawa Timur hingga Nasional,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Suparno, Selasa (4/4/2017).
Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok lainnya mengalami deflasi.
“Enam kelompok yang terjadi inflasi adalah perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,65 persen, diikuti oleh kelompok sandang sebesar 0,47 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,13 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,10 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen,” paparnya.
Sedangkan kelompok bahan makanan terjadi deflasi sebesar 1,46 persen.
“Komoditas yang memberikan andil tersebsar terjadinya inflasi adalah tarif listrik PLN, udang basah. Sementara komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah cabai rawit dan cabai merah,” ujarnya.
Suparno mengungkapkan, laju inflasi tahun kalender (Januari – Maret) Sumenep sebesar 1,16 persen, Jawa Timur sebesar 1,68 persen dan Nasional sebesar 1,19 persen.
“Tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) Sumenep sebesar 3,01 persen, Jawa Timur sebesar 3,85 persen dan Nasional sebesar 3,61 persen,” pungkasnya. (Nita)