Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 26 September 2018- Kasus pembacokan tiap hari terjadi di Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Setelah kejadian pada Senin (24/9) yang menimpa korban Saprawi SM hingga meninggal dunia, kemudian keesokan harinya Selasa (25/6) kemarin dua kasus serupa terjadi lagi, satu diantaranya tewas.
Motif pembacokan di dua lokasi berbeda itu pada Selasa kemarin tidak sama yakni dikarenakan perselingkuhan dan dugaan dukun santet.
Untuk pembacokan isu santet itu bermula ketika korban berinisial TS (60) warga Dusun Timur Jang Jang Atas, Desa Timur Jang Jang, Kecamatan Kangayan (Pulau Kangean), merasa jengkel dan malu sering dituduh oleh tersangka Nopsi (45) warga setempat, telah menyantetnya hingga mengalami sakit selama 1 tahun, sekira pukul 15.00 Wib.
“Karena malu korban mendatangi pelaku di rumahnya. Lalu terjadi cekcok. Sehingga tersangka memuncak amarahnya dan mengambil sajam berupa pisau yang kemudian ditusukkan ke leher korban hingga sobek dan korban meninggal dunia di lokasi,” kata Kasubbag Humas Polres Sumenep, Iptu Agus Suparno, Rabu (26/9/2018).
Sementara pembacokan berikutnya terjadi lantaran dugaan selingkuh. BM (33), warga Dusun Sitongkol, Desa Daandung, Kecataman Kangayan, dibacok MA (29), yang masih satu desa dengannya.
Insiden tersebut bermula dari tersangka yang mendengar kabar bahwa korban sering mengganggu istri orang yang masih teman tersangka yang saat ini bekerja di Malaysia.
Selanjutnya tersangka merasa jengkel dan marah dikarenakan perilaku korban yang sering mengganggu istri orang sehingga tersangka marah dan kemudian mendatangi korban yang pada saat itu sedang nonton TV di teras rumah SU dan langsung membacok korban.
“Tersangka ini datang dan langsung membacok korban sebanyak satu kali yang mengenai punggung pantat sebelah kanan dan korban mengalami luka bacok sepanjang 15 cm dan dalam 13 cm. Lalu korban dilarikan ke Puskesmas Arjasa,” paparnya.
Pelaku dari dua kejadian itu sudah ditangkap dan menjalani pemeriksaan. (Fik/Nit)