Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 21 Februari 2022– Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumenep, Madura, Jawa Timur, berupaya mempertahankan populasi sapi madura dengan program Lu Ganteng Pa.
Program ini merupakan lokasi pengembangan wilayah sumber bibit (Wilsumbit) di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Guluk-Guluk, Ganding, Lenteng dan Pasongsongan (Lu Ganteng Pa).
“Pemilihan empat kecamatan itu, karena populasi sapi madura disana masih terjaga,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumenep, Arif Firmanto, Senin, 21 Februari 2022.
Menurutnya, masyarakat di empat kecamatan itu masih cenderung menyukai perkawinan sapi madura dengan kawin alam atau inseminasi buatan berupa straw (mani sapi madura).
“Untuk mewujudkan program di Wilsumbit itu, DKPP akan bekerjasama dengan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari,” tuturnya.
Caranya, lanjut Arif, nanti akan dilakukan empat pengadaan sapi madura pejantan unggul yang ditempatkan disana untuk bisa memproduksi semen beku berkualitas (straw).
“Menjaga kelestarian sapi madura bisa melalui perkawinan antar sapi madura atau disuntikkan straw yang siap di distribusikan ke Sumenep,” tandasnya.
Arif juga mengungkapkan, program Lu Ganteng Pa itu muncul dikarenakan banyaknya masyarakat peternak sapi lokal di Sumenep yang mulai beralih beternak sapi madrasin (Madura Limosin).
“Dengan kondisi seperti itu secara otomatis lambat laun populasi sapi madura terancam berkurang. Nah, demi menyelamatkannya kita munculkan program Lu Ganteng Pa,” ungkapnya.
Padahal, kualitas daging sapi madura jauh lebih baik dibandingkan sapi lainnya, termasuk sapi madrasin.
“Sapi madura itu sangat istimewa karena tahan penyakit. Tidak mudah stres dan kualitas dagingnya bagus,” tukasnya. (Nt/Hen)