Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 22 Februari 2017- Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang mendapatkan restu langsung dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dibeberapa lembaga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Manding, meresahkan dan mendapat kecaman dari sejumlah orang tua siswa. Sebab, usai kegiatan itu, siswa-siswi memperoleh bingkisan yang berisi atribut kristen berupa buku-buku Kristen, boneka dan kalung salib.
Dari informasi yang diterima Seputarmadura.com pada hari Rabu (22/2/2017), sekolah-sekolah yang telah melaksanakan kegiatan itu antara lain SDN Manding Laok dan SDN Jabaan.
“Ada apa ini?. Kok anak saya mendapat bingkisan isinya punya orang kristen,” terang Tatun, orang tua siswa SD Jabaan, Kecamatan Manding, Rabu (22/2/2017).
Ia meminta pihak terkait agar segera menghentikan kegiatan tersebut dan menarik kembali semua bingkisan yang diterima para siswa.
Sementara Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten (DPK) Sumenep, Abd. Wasid membenarkan bahwa telah dilaksanakan sejumlah acara dengan bingkisan menyerupai kalung salib dan buku-buku Kristen yang mendapatkan restu langsung dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, A. Shadik.
“Orang tua siswa banyak gelisah dan mengadu ke Dewan Pendidikan. Sebab, mereka rata-rata umat muslim, tetapi anaknya mendapatkan bingkisan tentang ajaran Kristen yang disuratnya itu tertera nama Kadisdik,” tegasnya.
Ia menduga kegiatan ini merupakan proses kristenisasi tetapi menggunakan cara sosialisasi wawasan kebangsaan.
”Kegiatan tersebut harus segera dihentikan. Sebab, telah membuat orang tua siswa khawatir dan gelisah. Semestinya, jika sosialisasi wawasan kebangsaan, siswa diberikan pemahaman secara utuh. Bukan diberi bingkisan seakan mengajak kapada agama tertentu,” tandas mantan aktivis PMII Yogyakarta itu.
Wasid juga mengaku menyesalkan dengan pengeluaran izin terhadap kegiatan tersebut. Sebab, kabarnya kegiatan yang dilaksanakan salah satu yayasan itu, sudah mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan Sumenep.
”Kami sangat menyesalkan dan mempertanyakan izin dari kegiatan itu jika telah mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep,” terangnya.
Berdasarkan informasi, Disdik Sumenep masih melakukan konfirmasi ke sekolah-sekolah yang telah melaksanakan kegiatan tersebut. Apalagi, kegiatan sosialisasi tersebut akan berlangsung ke beberapa sekolah ke depan.
Sementara itu, di media sosial pun ramai soal sosialisasi tersebut. Bahkan, akun FB M Khalqi Kr mengunggah foto-foto siswa ketika mendapatkan bingkisan tersebut.
Lalu, diberi keterangan : Dapat kabar dari teman di Manding, tadi siang SD di kecamatan Manding didatangi orang tidak dikenal memberi bingkisan, setelah dibuka berisi boneka, kalung salib, dan buku2 Kristen.
Malam ini masyarakat sangat resah dengan kejadian tersebut, apalagi tindakan mereka mendapat “restu” dari Dinas Pendidikan Sumenep. Mnrt saya ini tindakan yang sangat “melecehkan”, bahkan lebih melecehkan dari penistaan AHOK, tapi semua harus tetap mengedepankan kewaspadaan tinggi, siapa tahu ini merupakan “puzzle” yang akan terangkai secara utuh pada agenda “adu-domba” bangsa ini.(Fik/Nita)