Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 18 September 2017- Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Busyro Karim menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Perhubungan Nasional Tahun 2017 yang digelar di Bandara Trunojoyo, Sumenep, Senin (18/9/2017).
Saat sambutan Bupati Sumenep mengatakan, peringatan hari perhubungan nasional merupakan momentum tepat bagi insan perhubungan untuk introspeksi peran dan kontribusinya dalam memajukan sektor perhubungan di Indonesia, termasuk juga di Kabupaten Sumenep.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Sumenep saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan perhubungan di kabupaten sumenep atas jasa, perjuangan dan semangatnya dalam membangun sektor perhubungan sesuai dengan cita-cita kita bersama,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep menilai pembangunan infrastruktur transportasi menjadi salah satu bagian penting dalam pembangunan di sumenep, sebagai kabupaten yang memiliki 126 pulau.
“Pembangunan infrstruktur transpotasi mendorong pertumbuhan ekonomi, juga meningkatkan produktivitas, daya saing, menekan ketimpangan wilayah, menyerap tenaga kerja, membangkitkan sektor riil serta menurunkan angka kemiskinan,” paparnya.
Karena itu, pihaknya terus berkomitmen mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien, baik di darat, laut dan udara.
Sehingga di bidang transportasi darat, Pemkab berhasil meraih penghargaan wahana tata nugraha tahun 2017 diterima dari wakil presiden republik indonesia tanggal 31 januari 2017 lalu.
“Penghargaan ini tidak lain berkat keberhasilan Kabupaten sumenep melakukan berbagai inovasi di bidang lalu lintas darat selama ini,” ujarnya.
Bupati mengungkapkan Pemkab Sumenep telah menganggarkan pembangunan 1 (satu) unit kapal motor penumpang melalui anggaran tahun 2017 dan 2018 sebesar 39 milyar.
“Dana itu untuk pembangunan kapal laut, dengan harapan mampu memenuhi ekspektasi dan kebutuhan masyarakat kepulauan,” ungkapnya.
Sedangkan di bidang transportasi udara, kabupaten sumenep merupakan salah satu kabupaten/kota di jawa timur yang memiliki bandar udara, yakni bandar udara trunojoyo.
Bandara ini memiliki panjang 1.600 meter dan lebar 30 meter, sehingga refresentatif dioperasikan sebagai bandara komersil.
“Pembangunan dan pengembangan bandara trunojoyo melalui perjuangan panjang yang menguras energi besar, namun alhamdulillah, perjuangan panjang dan berat tersebut berbuah manis,” tegas bupati.
Saat ini pembangunan Bandara Trunojoyo dimafaatkan lima sekolah penerbangan sebagai lokasi latih terbang pesawat bagi siswanya. Bahkan keberadaan sekolah penerbangan itu dimanfaatkan oleh Wakil Bupati Sumenep Ach Fauzi, untuk menyalurkan hobinya mengikuti sekolah pilot guna memperoleh Private pilot license. (Nita)