Babinsa Sumenep Berikan Arahan Persiapan Lahan Budidaya Jagung

oleh -376 views

Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 18 September 2018- Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Secara umum tanaman ini toleran dan mampu beradaptasi disegala iklim.

Sertu Moh.Iksan, anggota Koramil 0827/23 Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada saat membantu pembersihan lahan jagung milik Saelan mengatakan, bahwa lahan tanam yang baik untuk budidaya jagung adalah lahan kering yang berpengairan cukup, lahan tadah hujan, lahan terasering, lahan gambut yang telah diperbaiki, atau lahan basah bekas menanam padi.

Pendampingan melalui pembersihan lahan tersebut untuk mengawali pengolahan lahan supaya pada saat tanah diolah baik menggunakan media traktor maupun manual seperti dicangkul tidak ada hambatan yang mengganggu.

Pada kesempatan kali ini, pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 0827/23 Giligenting dilahan salah satu warga binaan yaitu milik BSaelan di Dusun Galis Kecamatan Giligenting.

Sambil beristirahat, Babinsa Sertu Moh.Iksan juga menyampaikan kepada Saelan agar tanaman jagung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik harus ditanam di lahan terbuka yang terkena sinar matahari penuh selama 8 jam sehari.

“Mengingat tanaman jagung toleran dengan pH (potential of Hidrogen) tanah 5,5-7,0, tetapi nilai yang paling cocok adalah 6,8. Mengetahui nilai pH tanah lahan dapat dilakukan dengan cara sederhana yakni mengukur sampel tanah yang diambil dari beberapa titik dilahan tanam tersebut”, kata Sertu Moh.Iksan.

Setelah itu, masing-masing sampel dimasukkan kedalam gelas uji dan dipisahkan sesuai dengan lokasi pengambilan.

“Kemudian sampel diencerkan dengan air bersih dan diukur nilai pH nya dengan menggunakan pH soil tester atau kertas lakmus. Nilai pH lalu dirata-ratakan dan hasilnya merupakan nilai pH lahan secara keseluruhan,” terangnya.

Tanah lahan yang pH nya terlalu rendah atau asam bisa dinaikkan dengan menaburkan kapur/dolomit. Agar lebih efisien, pengaplikasiannya dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan. Setelah penaburan, lahan dicangkul dan disiram agar kapur dicampur merata, banyaknya kapur yang diberikan tergantung pH awal lahan.

“Sebagai patokan untuk satu hektar lahan yang memiliki pH 5,0 dibutuhkan kapur sebanyak 2-4 ton. Sementara itu, jika pH tanah lahan terlalu tinggi atau basa dapat diturunkan dengan menaburkan belerang, namun pengaplikasiannya dilakukan jika nilai pH lahan memang sangat tinggi, yakni mencapai 8,0 atau 9,0,” pungkasnya. (Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.