Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 31 Juli 2018- Upaya menjaga keberhasilan program swasembada pangan (Swapang) pada tahun 2018 diantaranya Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale), peran aktif Bintara Pembinaan Desa (Babinsa) sangat diperlukan dalam pendampingan dibidang pertanian di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (31/7/2018).
Hal tersebut nampak terlihat hasil peningkatannya dilapangkan. Dengan upaya khusus (Upsus) seperti yang dilakukan oleh anggota Koramil 0827/11 Pasongsongan Sertu Joyo.
Dalam pendampingannya saat ini Sertu Joyo bersama dengan petani selaku warga binaan Abd. Hamid yang tergabung di kelompok tani (Poktan) Al Barokah membantu membersihkan rumput disela-sela tanaman jagung di Dusun Gaber Desa Soddara Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.
Dengan adanya kegiatan tersebut jagung yang ditanam akan tumbuh dengan baik dan hasil yang akan dicapai petani pun akan melimpah. Dan satu hal yang perlu diperhatikan yaitu gulma seperti alang-alang, rumput teki, semak dan pohon perdu harus selalu rutin disiangi sampai ke akar akarnya asal tidak dikubur, karena dikawatirkan akan munculnya hama seperti rayap dan semut.
“Selain gulma, pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitar lahan dan berpotensi menghalangi masuknya sinar matahari jika bisa ditebang agar tidak mempengaruhi atau menghambat pertumbuhan tanaman jagung,” ujar Sertu Joyo, Selasa (31/7/2018).
Pada saat istirahat Sertu Joyo juga bertukar informasi serta pengalamannya berkaitan dengan bidang pertanian. Ia mengatakan bahwa jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
“Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif sedangkan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif,” ungkapnya.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi, meskipun tanaman jagung pada umumnya berketinggian antara 1 sampai 3 m, ada juga varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. “Ketinggian tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan,” pungkasnya. (Red)