Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 19 Juli 2019- Sejumlah pemuda dan petambak garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi demo di Kantor DPRD setempat, Jumat (19/7/2019).
Mereka merasa kesal dengan anjloknya harga garam dan meminta pemerintah agar menghentikan impor garam yang menyebabkan harga garam lokal anjlok. Saking kesalnya, mahasiswa menabur garam di pintu masuk gedung parlemen tersebut.
“Kebijakan impor garam harus di-stop, serap garam rakyat,” teriak korlap aksi, Edi Susanto, Jumat (19/7/2019).
Secara bergantian, mereka berorasi menyampaikan aspirasi petambak garam yang saat ini sedang dilanda kesulitan.
Edi menuturkan, saat ini garam lokal tidak dipandang dan menumouk di gudang penyimpanan. Kebijakan impor garam itu, telah menyengsarakan petambak garam.
Untuk tahun 2018, garam yang belum terserap dampak adanya kebijakan nasional sebanyak 1,39 juta ton dan akan semakin banyak ketika disatukan dengan hasil produksi tahun 2019.
Saat ini harga garam di tingkat petambak Rp 450 ribu per ton. “Kami harap pemerintah lebih memperhatikan nasib petambak saat ini,” tandasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, mengaku ikut prihatin atas kebijakan nasional tersebut.
“Kami siap menampung semua aspirasi petambak garam. Nanti saya akan membuat surat dan mengirimnya ke pemerintah pusat, melalui DPRD Sumenep semua tuntutan itu,” tukasnya. (Yan/Nit)