Aktivis Menilai Visit Sumenep Year 2018 Alasan Hambur-Hamburkan Uang Rakyat

oleh -274 views
Aktivis Menilai Visit Sumenep Year 2018 Alasan Hambur-Hamburkan Uang Rakyat
Ilustrasi

Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 2 Maret 2017- Sejumlah aktivis menilai program Visit Sumenep Year 2018 atau tahun kunjungan wisata 2018 yang dijadikan jargon Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hanya dijadikan alasan untuk menghambur-hamburkan uang rakyat yang dialokasikan di APBD.

Bahkan, mereka juga meragukan program itu bisa berjalan maksimal. Pasalnya, persiapan menuju tahun kunjungan yang dianggarkan sekitar 4 milyar itu terlalu mepet. Itu dilihat belum adanya konsep yang matang dari Pemkab Sumenep.

“Ini kok main-main program saja. Tahun 2018 itu tinggal 10 bulan lagi, saya pesimis berjalan maksimal. Saya belum melihat ada konsep soal Visit Sumenep 2018,” kata Yusup, salah satu aktivis pengamat kebudayaan di Sumenep, Kamis (2/3/2017).

Ia menuturkan bahwa pemerintah dalam hal ini terkesan tidak bertanggungjawab terhadap persiapan visit tersebut. Bahkan ia memandang, beberapa cagar budaya dan sejumlah destinasi wisata itu masih belum maksimal.

Mantan Presma salah satu perguruan tinggi di Sumenep itu juga mencontohkan seperti halnya cagar budaya yang berada di Kalianget yang sampai hari ini masih belum dibenahi dan tak terurus. Kemudian Pantai Sembilan yang sampai hari ini masih dikelola oleh kepala desa.

“Hal ini menandakan bahwa pemerintah hanya dianggaran saja yang besar. Tapi untuk pertanggungjawaban menyambut Visit ini tidak maksimal,” tuturnya.

Menurutnya, jika memang pemerintah mau menseriusi suatu program, mestinya pemerintah melakukan persiapan-persiapan matang. Baik dari segi sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. Agar program yang menjadi jargon ini terwujud dan terealisasi maksimal.

“Pemerintah hari ini belum bisa memahami bagaimana kesiapan masyarakat kita menyambut Visit Sumenep 2018. Apalagi warga sekitar yang berada di lokasi destinasi itu,” ujarnya menyayangkan.

Lain lagi dengan penyampaian Ketua Umum Ipnu, A. Wasil, bahwa Sumenep ini mayoritas kaum agamis. Untuk menerima ribuan wisatawan asing itu masih diperlukan dengan pendekatan persuasif.

Ia menilai, masyarakat Sumenep masih belum siap dengan Visit Sumenep 2018. Bahkan ia meminta agar pemerintah segera turun langsung menemui masyarakat pedesaan di Sumenep.

“Pemerintah harus turun langsung ke masyarakat. Jangan hanya mencanangkan saja. Agar tau bagaimana keadaan masyarakat dengan adanya Visit 2018 ini,” pungkasnya.

Seperti dikabarkan, Pemkab Sumenep tengah merancang tahun kunjungan wisata di tahun 2018. Merekapun menargetkan ada 1 juta wisatawan lebih yang datang ke Sumenep pada tahun itu dengan kucuran dana yang cukup fantastis.

Bahkan, kelompok kerja (Pokja) sudah pemerintah buat, yang terdiri dari Pokja Tampilan wisata atau event, Pokja destinasi wisata, Pokja infrastruktur, Pokja media dan promosi, Pokja produk unggulan dan souvenir, serta Pokja kerja sama investasi.

“Justru yang ada saat ini hanya study banding atau bertamu ke daerah Solo dan katanya lagi ada rencana ke Pulau Lombok. Kalau itu benar ya jalan-jalan bukan persiapan Visit,” tukas Wasil.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Sufianto, ketika dihubungi via telpon genggamnya tidak diangkat. Sufianto hanya menjawab melalui pesan singkat sekira pukul 12.05 Wib.

“Maaf saya lagi rapat,” jawabnya lewat pesan singkat atau SMS, pukul 12.05 Wib, Kamis (2/3/2017). (Fik/Nita)

No More Posts Available.

No more pages to load.