Seputar Madura, Sampang, 20 Agustus 2016- Dalam mengentaskan tingginya angka buta huruf di Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat diharapkan bekerja secara ekstra agar angka buta huruf tersebut dapat diminimalisir, sebab kabupaten sampang sampai hari ini masih tercatat salah satu daerah penyumbang tertinggi buta huruf di Jawa Timur.
Meskipun anggaran Keaksaraan Fungsional (KF) dibilang cukup tinggi hingga mencapai 3M lebih, namun masyrakat masih banyak yang tidak bisa baca tulis, hal itu dilihat berdasarkan data yang diperoleh dari Disdik setempat bahwa terdapat 51.068 jiwa yang tidak baca tulis dari total 876.950 jiwa warga di kabupaten bahari ini.
Sementara Tatik ketika dikonfirmasi, dirinya tidak mengelak bahwa di Kabupaten Sampang sampai saat ini angka buta huruf masih tinggi.
“Tahun ini ada 2000 warga yang bakal mendapatkan program KF, sisanya 49068 akan kami bekali untuk tahun berikutnya secara bertahap,” Jelas Kasi Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Disdik Sampang, Sabtu (20/8/2016).
Sementara Wakil ketua komisi VI DPRD Sampang mengatakan bahwa tingginya angka buta huruf di Sampang diakibatkan karena pelaksanaan program KF yang tidak maksimal. Ia menilai, program KF di lapangan diduga di selewangkan dan dinilai formalitas saja.
“Jangan-jangan hanya dilaksanakan sebatas formalitas, sehingga setiap tahunya angka warga Sampang yang buta huruf terus membengkak,” terang Guntur.
Guntur berharap agar kedepan program KF dapat dimaksimalkan dengan baik sehingga kabupaten sampang tidak lagi mendapatkan kategori buta huruf tertinggi di jawa timur. pungkasnya. (HD)