Seputarmadura.com, Pamekasan, Minggu 16 April 2017- Kesadaran masyarakat Pamekasan, Madura, Jawa Timur, untuk membayar pajak khususnya pajak bumi dan bangunan (PBB) sampai saat ini masih rendah.
Karenanya, sosialisasi sadar bayar pajak ini ditegaskan Bupati Pamekasan Ach Syafii Yasin, sudah kerap dilakukan melalui berbagai kesempatan supaya masyarakat wajib pajak menyadari akan tanggung jawabnya.
“Kami sudah seringkali melakukan sosialisasi agar wajib pajak di Pamekasan terutama di pedesaan tidak mengabaikan tanggung jawabnya untuk membayar PBB,” tuturnya, Minggu (16/4/2017).
Bahkan, mantan anggota DPR-RI dari Partai Demokrat ini mempertegas, pada saat pelaksanaan Pilkada serentak 2015, agar setiap calon kepala desa yang menjanjikan bebas PBB supaya didiskualifikasi atau dicoret, sebab masyarakat haruslah sadar pajak dan bukan sebaliknya.
“Banyak selama ini kecenderungan terutama di desa untuk tidak usah bayar PBB, makanya kemarin waktu Pilkada serentak tahun 2015 saya tegas katakan bahwa perda dan perbupnya tegas menyatakan tidak boleh ada kampanye bebas PBB, ini semua karena kita ingin masyarakat kita patuh aturan karena itu kewajiban,” tambah Bupati Ach Syafii Yasin.
Disisi lain, Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Pamekasan, Taufikurrachman membenarkan, bahwa pembayaran PBB di Pamekasan, selama ini memang belum mencapai 100 persen.
“Target pada tahun 2016 sebanyak Rp 7,6 miliar dengan capaian berkisar 82,52 persen, kalau sekarang target pagunya Rp 7,8 miliar atau mengalami kenaikan sekitar 2 ratus juta,” jelas Taufikurrachman.
Saat ini, diungkapkan bahwa sudah ada wajib pajak yang melakukan pembayaran secara langsung melalui bank atau online namun jumlahnya cukup kecil, sedangkan SPPT ke desa, pihaknya masih menunggu perkembangan bulan-bulan berikutnya.
“Karena SPPTnya sekarang sudah di kecamatan dan sudah di desa, mudah-mudahan bapak dan ibu wajib pajak bisa segera melunasi PBBnya,” harapnya. (Dre/Nita)
