BPBD Pamekasan Masih Mengacu Data KeKeringan Tahun 2015

oleh -73 views

Seputarmadura.com, Pamekasan, Sabtu 3 Juni 2017- Dengan dalih pemetaan wilayah kekeringan baru dapat dilakukan saat berlangsungnya kemarau yang berdampak terjadinya kekeringan di beberapa daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sampai saat ini belum melakukan pemetaan wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Pamekasan.

Kepala BPBD Pemkab Pamekasan   Akmalul mengaku, saat ini pihaknya masih mengacu pada data tahun 2015 lalu, yang menyebutkan sebanyak 11 dari 13 kecamatan se Kabupaten Pamekasan, memiliki daerah rawan kekeringan kecuali Kecamatan Kota dan Kecamatan Galis.

“Tahun 2015 kami sudah mendata ada 80 desa, 323 dusun yang berpotensi terdampak kekeringan dan untuk data yang kami pedomani ya tetap mengacu pada data 2015,” tuturnya, Sabtu (3/6/2017).

Jumlah ini bisa saja berkurang atau bertambah jika nantinya dilakukan pemetaan ulang terkait dengan wilayah rawan kekeringan di wilayah kabupaten tersebut.

“Tidak menutup kemungkinan data itu akan berubah ketika kami melakukan data ulang pada musim kemarau yang akan datang ini,” tambah Akmalul Firdaus.

Beberapa langkah kedaruratan  yang dilakukan tambah Akmalul Firdaus berupa pendistribusian air bersih ke sejumlah desa terdampak kekeringan dan program jangka panjang berupa penyediaan tandon air untuk memudahkan proses distribusi air ke sejumlah daerah.

“Tandon itu untuk mempermudah pendistribusian air bersih yang kami salurkan secara gratis ke kawasan-kawasan yang terdampak kekeringan tersebut dan untuk tahun ini, tercatat ada 31 tik lokasi yang akan mendapatkan program tandonisasi,” tukasnya.

Disamping itu untuk program jangka panjang, BPBD meluncurkan program pipanisasi ke beberapa desa yang masuk dalam data kekeringan.

“Berdasarkan hasil survey ada 2 desa yang dapat dijadikan pilot projeck diantaranya di Desa Palesanggar dan Desa Dempo Barat karena desa itu memiliki sumber mata air yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di desa setempat,” pungkasnya. (Dre/Nita)