Kadis PU Pamekasan Akui Tanggul Sungai Ambrol Akibat Salah Perencanaan

oleh -22 views
Kadis PU Pamekasan Akui Tanggul Sungai Ambrol Akibat Salah Perencanaan
foto kiri; Kondisi tanggul ambrol. foto kakan; Kadis PU

Seputarmadura.com, Pamekasan, Jumat 20 Januari 2017- Ambrolnya tanggul sungai atau kali kalowang di Kelurahan Jungcangcang dan Kali Jombang di Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu diakui Kadis PU Pamekasan, Totok Hartono akibat salah perencanaan.

Ia membantah, jika ambrolnya jembatan itu bukan karena salah konstruksi, akan tetapi murni disebabkan oleh tingginya volume air akibat derasnya hujan di hulu sungai yang terletak di utara kota Pamekasan.

“Bukan salah konstruksi atau pengerjaan karena ketinggian dan kekuatan tanggul itu memang dibangun untuk mengantisipasi ketinggian air sungai maksimal 110 meter,” ungkapnya, Jumat (20/1/2017).

Sementara ketinggian air sungai di Kelurahan Gladak Anyar saat terjadinya banjir bandang pada tanggal 3 Januari kemarin diperkirakan mencapai 170 meter atau diluar kemampuan tanggul sungai.

“Ya wajar saja ambrol, karena tanggul itu dibangun berdasarkan ketinggian air sungai maksimal beberapa tahun sebelumnya,” imbuh Totok Hartono.

Untuk mengantisipasi banjir susulan, BPBD Pemkab Pamekasan membangun glangsing berupa tumpukan sak berisi pasir dengan menggunakan dana tak terduga tanggap darurat bencana.

Sedangkan untuk pembangunan kembali tanggul secara permanen, kemungkinan akan mengacu pada ketinggian air terakhir yang telah merobohkan tanggul.

“Tanggul berikutnya bisa saja kita bangun dengan konstruksi ketinggian air maksimal seperti ketinggian air sungai saat banjir terakhir,” tukasnya.

Pernyataan ini, sekaligus menjawab dugaan Wakil Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Ach Tatang yang menuding ambrolnya tanggul sungai itu akibat salah kontruksi.

Menurutnya, selain salah kontruksi, bisa pula karena salah perencanaan atau memang murni disebabkan unsur bencana karena ketinggian air melebihi perkiraan.

“Harus ada pemeriksaan, kalau memang disebabkan oleh kesalahan konstruksi maka rekanan atau kontraktor pelaksana pembangunan tanggul itu harus bertanggung jawab,” ujarnya.

Banjir bandang yang merendam sejumlah kawasan perkotaan hingga setinggi 2,5 meter itu, selain mengakibatkan ambrolnya tanggul sungai di Kelurahan Gladak Anyar dan Jungcangcang juga menyebabkan sejumlah rumah rusak berat dan ringan.

Bahkan, satu rumah milik Mujib yang berada dekat dengan tanggul sungai yang ambrol di Kelurahan Gladak Anyar, dilaporkan ambruk hingga rata dengan tanah.(Dre/Nita)