Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 6 Desember 2017- Kebutuhan petani terhadap pupuk bersubsidi jenis urea di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada tahun 2018 tidak bertambah. Itu terlihat dari usulan kuota pupuk bersubsidi jenis urea tahun 2018 tetap sama dengan tahun 2017 yakni sebanyak 28.217 ton.
“Jumlah kuota pupuk bersubsidi jenis urea tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani di tahun 2018,” kata Kabid Sarpras dan Penyuluhan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Arif Firmanto, Rabu (6/12/2017).
Ia menuturkan, jumlah pupuk yang diusulkan itu sesuai hasil pendataan di bawah terkait kebutuhan petani secara keseluruhan selama satu tahun.
“Untuk kebutuhan petani disektor pupuk, kami pastikan tetap terpenuhi baik di musim tanam jagung maupun padi dan tanaman yang lainnya,” tandasnya.
Arif berharap usulan pupuk bersubsidi jenis urea tersebut tidak dikurangi agar kebutuhan petani di musim tanam terpenuhi.
“Semoga usulan itu disetujui. Kalau sampai dikurangi dari jumlah usulan itu akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan petani,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang ada, realisasi pupuk bersubsidi jenis urea pada tahun 2017 hingga musim tanam MH1 mencapai 17.115 ton atau 60,65 persen dari total kuota sebanyak 28.217 ton urea. Sedangkan pupuk jenis lain seperti SP-36, ZA, Phonska dan pupuk organik masih tersedia.
Pupuk jenis SP 36 dengan total kuota sebanyak 5.004 ton, baru terealisasi sebanyak 3.451 ton (68,96 persen), sisanya sebanyak 1.553 ton, ZA sebanyak 6.389 ton, terealisasi 4.249 ton (66,50 persen), tersisa 2.140 ton. Kuota Phonska sebanyak 6.292 ton, terealisasi 3.876 ton (61,60 persen), tersisa 2.416 ton, dan pupuk organik sebanyak 3.362 ton, terealisasi 1.028 ton (30,58 persen), dan tersisa 2.334 ton. (Nit)