Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 5 Desember 2018- Mungkin masih asing bagi khalayak ramai nama usaha tata rias Seila Masy. Namun, jebolan Program Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, belakangan ini mulai dikenal dikancah Madura, bahkan beberapa kali menyabet penghargaan dari sejumlah lembaga.
PIWS atau Program Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Sumenep merupakan tempat belajar yang cocok bagi calon pengusaha muda yang ingin sukses sesuai hobi dan cita-cita. Disana, terdapat beragam pelatihan yang dipandu instruktur profesional.
Ditempat itu, para calon wirausahawan muda bebas memilih jenis pelatihan. Mulai dari catering, membatik, konveksi, perbengkelan, percetakan, pertanian, tata rias, pembuatan kue dan olahan daging serta program lainnya. PIWS berkomitmen, mencetak 1.000 wirausahawan muda setiap tahun.
Pemilik usaha Seila Mesy, Bazilatul Labibah yang merupakan warga Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan saat dikonfirmasi media ini bercerita bahwa, dia mendaftar tata rias di PIWS pada 2016 lalu. Kemudian menjalani pelatihan pada tahun 2017, dan dia langsung memulai usahanya sendiri.
“Awalnya sih ada kemauan untuk buka usaha. Kemudian saya sendiri berfikir kemampuan saya itu dibidang apa gitu. Lalu saya memang dari awal senang tata rias. Dan pada saat itu ada rekrutmen yang PIWS. Akhirnya saya mendaftar disana,” katanya, Rabu (5/12/2018).
Sela sapaan akrab Bazilatul Labibah mengaku belajar tentang tata rias sejak 2012 lalu. Namun semenjak berada di PIWS, dia sangat memahami bagaimana teknik-teknik menjadi seorang tata rias. Karena menurutnya, program PIWS itu tidak hanya mengajarkan teknik dasar tata rias. Melainkan sudah sampai pada tema seperti inti make up dan pengantin.
“Sebelumnya kan saya pernah ikut pelatihan juga, tapi caranya kuno. Nah di PIWS ini saya mulai belajar teknik-teknik memahami tata rias yang lebih modern. Saya punya pengalaman baru dan hasilnya memang berbeda apalagi belajarnya gratis, dapat konsumsi dan alat makeup pula. Sebelumnya saya memang pernah mengikuti pelatihan rias pengantin tapi cara kuno. Jadi sangat beruntung ikut program PIWS,” terangnya.
Dari usaha tersebut, Seila Masy mulai berkembang. Dan pada Januari 2018, Seila Masy mendapatkan penghargaan dari Kementerian Agama Kabupaten Sumenep sebagai Juara I Lomba Rias Penganten. Selain itu juga mendapatkan penghargaan dari Melita Make Up sebagai Best Make Up yang dilaksanakan oleh Loreal Paris.
Saat ini, usaha yang dikelolanya itu sudah mulai naik pitam. Bahkan aku Sela, jasanya sering di pakai oleh masyarakat Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.
“Insya Allah saya yakin usaha saya nanti akan dikenal di Indonesia,” harapnya.
Direktur PIWS, Khairul Asiah mengaku cukup bangga atas keberhasilan didikannya itu. Saat ini, PIWS menurutnya sedang menggodok untuk angkatan 2018.
Pelatihan yang dikebut setiap tahun itu antara lain pelatihan keterampilan dengan target setiap kelompok usaha wajib melahirkan produk yang marketable.
Selain itu juga ada pelatihan atau simulasi manajemen produksi dengan cara praktik produksi dan rotasi peranan (tim keuangan, tim produksi, tim pemasaran, dsb).
Lalu ada juga pelatihan atau praktik pemasaran, hasil produk yang dihasilkan, langsung dijual dan terus dievaluasi terkait respon pasar, kualitas produk dan standart harga.
“Yang jelas PIWS selalu menekankan agar peserta yang setiap tahun mengikuti pelatihan ini benar-benar paham maksimal. Jadi kami selalu mengutamakan praktik ketimbang materi,” tukasnya. (Fik/Nit)