Tangkal Radikal Dan Anti Pancasila, Danramil 0827/04 Bluto Gelar Quick Wins

oleh -64 views

Seputarmadura.com, Sumenep, Sabtu 20 Oktober 2018- Demi menangkal radikal dan anti Pancasila, Danramil 0827/04 Bluto, Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Quick Wins Program 1 penertiban penegakan hukum bagi masyarakat pesisir tahun 2018 di Desa Lobuk Kecamatan setempat, Sabtu (20/10/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Komandan Koramil (Danramil) 0827/04 Bluto. Pada pelaksanaannya acara tersebut dimulai pada pukul 09.30 sampai dengan pukul 11.00 Wib, juga dihadiri Kepala Desa Lobuk Moh. Saleh S.pd. begitu juga beberapa tokoh masyarakat diantaranya H.Asmoni dan H. Madeni.

Pelaksanaan penyuluhan tentang penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radikal dan anti pancasila pada nelayan dan warga pesisir di Kabupaten Sumenep Kecamatan Bluto dipimpin langsung oleh Kasatpolairud Ajun Komisaris Polisi Ludwi Yarsa Pramono.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kasat patroli daerah Ditpolair Polda Jatim AKBP Heru prasetyo tersebut dihadiri sekitar 100 warga sekitar pesisir dan nelayan di wilayah Kecamatan Pacitan.

Dalam sambutannya Kasatpolairud AKP Ludwi Yarsa Pramono mengatakan, acara sosialisasi ini sebagai bagian dari kegiatan Ditpolair dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.

“Karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah kepulauan dan masyarakat pesisir/nelayan sebagai benteng pertama yang bersentuhan dengan batas wilayah atau kedaulatan Negara kita di lautan,” tuturnya, Sabtu (20/10/2018).

Dalam sambutan Danramil 0827/04 Bluto Kapten Galang menyampaikan, upaya Pemerintah melalui pendekatan dalam penegakan hukum harapannya jangan sampai kelompok radikal berkembang di Negara Indonesia.

“Pancasila sebagai Ideologi Negara kita amalkan secara nyata sehingga menjadi jati diri bangsa Indonesia yang mempunyai komitmen untuk membela NKRI,” ujarnya.

Manusia harus berusaha untuk menuju akhirat yang senantiasa berbekal akhlakul karimah untuk menangkal radikal dan tidak lupa melakukan pendekatan dengan cara yang baik diantaranya melakukan dialog kebenaran bukan kemenangan.

Dalam kegiatan penyuluhan hukum tersebut, kegiatan diakhiri dengan deklarasi bersama dan penandatanganan deklarasi penolakan terhadap paham radikal anti Pancasila yang diikuti oleh para tokoh masyarakat dan masyarakat nelayan. (Red)