Sumenep Terjadi Inflasi di Bulan Juli 2021 sebesar 0,42 persen

oleh -96 views
Kantor Badan Pusat Statistik Sumenep

Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 2 Agustus 2021- Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terjadinya inflasi pada bulan Juli 2021, sebesar 0,42 persen.

Laju inflasi Sumenep diatas
angka inflasi Jawa Timur dan Nasional yang berada di angka 0,17 persen
dan 0,08 persen.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh
naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Syaiful Rahman, SE., MT., Senin, 2 Agustus 2021.

Ada 7 kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,05 persen; kelompok rekreasi, olah raga dan budaya sebesar 0,40 persen.

Kemudian kelompok transportasi sebesar 0,11 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan,
dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen dan kelompok
pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen.

“Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi
Sumenep di bulan Juli 2021 yaitu tukang bukan mandor, cabai rawit,
tomat, cumi – cumi dan bawang merah,” paparnya.

Sedangkan kelompok pengeluaran
yang mengalami penurunan yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya sebesar -1,03 persen. Dan 3 kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok kesehatan; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Syaiful juga mengungkapkan, untuk tingkat inflasi tahun kalender (Januari – Juli) 2021 sebesar 0,99 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 2,37 persen.

“Dari 8 Kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Jatim, tingkat inflasi tahun kalender Kota Surabaya tertinggi yaitu sebesar 1,20 persen disusul Sumenep diposisi kedua sebesar 0,99 persen dan yang terendah Kota Malang sebesar 0,55 persen. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 2,37 persen dan yang terendah di Kota Malang sebesar 1,03 persen,” ungkapnya. (Tin/Nt)