Sumenep Dipastikan Terbebas Dari Genangan Air Saat Musim Hujan

oleh -71 views
oleh
Kepala Dinas PRKP dan Cipta Karya Sumenep, Bambang Irianto, Pantau Pekerjaan Drainase

Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 17 Juli 2018- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, memastikan terbebas dari genangan air saat musim hujan nanti. Itu dibuktikan dengan beberapa pekerjaan sudah rampung sebagai upaya mengatasi persoalan genangan air tersebut.

Pekerjaan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman (PUPRKP) dan Cipta Karya, untuk solusi banjir adalah normalisasi di empat drainases, yakni drainase Jalan Raya Gapura ke Kali Patrian mulai dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp 650 juta, kemudian pembangunan saluran drainase di lokasi Jalan Kartini, Jalan Jati Mas ke kali Patrian dengan anggaran Rp 4 miliar.

“Normalisasi juga dilakukan pada saluran di wilayah Koramil Kota menuju kali Patrian yang anggarannya Rp 800 juta, dan pembangunan kolam Retensi di Desa Kolor yang dianggarkan sebesar Rp 925 juta,” kata Bambang Irianto,  Kepala Dinas PRKP dan Cipta Karya, Selasa (17/7/2018).

Untuk pembangunan kolam retensi sudah rampung 100 persen dan siap menampung air di musim hujan,” paparnya.

“Sedangkan pekerjaan pembangunan saluran drainase di lokasi Jalan Kartini, dan Jalan Jati Mas ke kali Patrian ditarget selesai pada 5 Oktober 2018,” tukasnya.

Bambang mengungkapkan, dalam menangani banjir di wilayah perkotaan, Dinas PU PRKP dan Cipta Karya tidak berdiri sendiri, melainkan terus melakukan koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA). Sehingga, penanganan banjir setiap hujan lebat turun bisa diatasi dan tidak lagi dikeluhkan warga.

“Penanganan banjir ini harus ada sinergiritas antar OPD, jadi di Dinas PRKP dan Cipta Karya menangani masalah Drainase, sedangkan di SDA masalah penyerapan airnya,” tandasnya.

Selain itu, Bambang juga mengaku membentuk tim untuk melakukan pembersihan di setiap drainase. Dalam tim tersebut ada 25 orang yang setiap harinya untuk melakukan pembersihan di drainase-drainase.

“Tim ini dibagi dua kelompok, dari pukul 07.00 Wib hingga 12.00 Wib ada 12 orang yang akan membersihkan drainase, sedangkan sisanya sebanyak 13 orang bekerja dari pukul 12.00 Wib hingga pukul 16.00 Wib untuk melakukan pembersihan,” paparnya.

Oleh karenanya, pihaknya berharap penanganan banjir di Sumenep tidak hanya dibebankan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melainkan adanya peran serta dari masyarakat dalam penanganan banjir ini, minimal tidak membuang sampah ke saluran drainase.

“Penyebab banjir akibat buang sampah sembarangan, apalagi dibuang ke saluran drainase yang membuat tersumbat saluran airnya. Makanya kami meminta agar masyarakat tidak membuang sampah ke drainase atau ke sungai agar tidak terjadi penyumbatan saluran air,” pungkasnya. (Nit)

No More Posts Available.

No more pages to load.