Sejumlah Kepala Sekolah dan Pengawas di Sumenep Ikuti Bimtek PPK

oleh -125 views
https://seputarmadura.com/wp-content/uploads/2019/08/Sejumlah-Kepala-Sekolah-dan-Pengawas-di-Sumenep-Ikuti-Bimtek-PPK.jpg
Disdik Sumenep Gelar Bimtek PPK Bagi Kasek dan Pengawas Sekolah

Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 27 Agustus 2019- Sejumlah Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) pengimbasan terkait Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terintegrasi dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Selasa (27/8/2019).

Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Bambang Irianto, mengatakan, kegiatan yang bertujuan meningkatkan mutu kualitas pendidikan itu direncanakan berlangsung selama empat hari, sejak Selasa hingga Jumat (27-30/8/2019).

“Kegiatan tersebut dalam rangka untuk peningkatkan kualitas guru di sejumlah sekolah di Sumenep yang sudah dilakukan penunjukan sebelumnya. Ini salah satu bentuk wujud bagaimana menciptakan peningkatan mutu pendidikan bisa terlaksana dengan baik,” tuturnya, Selasa (27/8/2019).

Menurutnya, PPK terintegrasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sebagai bahan kajian dalam Bimtek, merupakan tambahan dari tiga jenis PPK sebelumnya yang meliputi PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat.

“Melalui Bimtek Pengintegrasian materi SPAB, diharapkan Kepala Sekolah sebagai peserta kegiatan ini bisa menyampaikan kembali dan mengimplementasikan PPK di masing-masing sekolah tempatnya bertugas,” imbuhnya.

Bimtek PPK terintegrasi SPAB bukan hanya tentang memahami teori saja, melainkan harus ada realisasi dalam kehidupan secara nyata. Baik oleh warga sekolah, pemerintah, maupun masyarakat.

“Semoga dengan selesainya program ini memberikan imbas kepada sekolah disekitarnya yang arahnya nanti pada mutu pendidikan di Sumenep semakin berkualitas,” harapnya.

Sedangkan dalam pelaksanaan Pemantauan dan Pembinaan ASN itu meliputi sejumlah materi diantaranya; PPK berbasis kepemimpinan, berbasis kelas, berbasis budaya, dan berbasis masyarakat.

“Dalam pelaksanaan itu, nanti juga akan dilakukan penilaian sejauh mana Kepala Sekolah memahami materi dan penerapan sekolah model/imbas di sekolahnya,” tukasnya. (Yan/Nit)