Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 5 November 2018- Akibat minimnya tempat sampah yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bantaran sungai pun kini menjadi tempat pembuangan sampah.
Seperti yang terjadi di perbatasan Desa Pragaan dengan Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan. Tumpukan sampah berbagai jenis, mulai sampah plastik, tulang ikan, kertas, tempat odol, bungkus sabun, pembalut, pecahan kaca tampak berserakan.
Setiap hari, sampah tersebut semakin bertambah dan menggunung. Oleh sebab itu, penanganan pihak pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.
“Sebenarnya itu sudah lama, tapi karena tidak ada tempat sampah akhirnya warga tetap membuang sampah ke sungai,” kata salah satu warga Pragaan, Imam Gazali, Senin (5/11/2018).
Menurut Imam, dengan banyaknya sampah tersebut sangat mengganggu ketenangan warga. Bahkan, jika tidak cepat dibersihkan nantinya akan menyumbat aliran air yang menyebabkan berpotensi terjadinya genangan air atau banjir.
“Bau sampah itu sangat menyengat. Warga juga sering mengeluh. Makanya kami harap ada penanganan serius dari Pemerintah,” pintanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Agus Salam mengatakan saat ini DLH hanya mampu menangani sampah di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Kecamatan Batuan dan Kecamatan Kalianget.
Hanya saja, untuk kecamatan lain belum tercover. Alasannya karena keterbatasan armada dan petugas sampah. Saat ini DLH hanya memiliki sebanyak 17 dum truk pengangkut sampah. Itupun kondisinya banyak yang tidak layak pakai.
“Penanganan sampah ini adalah tugas kita bersama, mulai dari masyarakat hingga pejabat kecamatan, kepala desa sebenarnya juga bisa menguatkan melalui ADD untuk pengadaan TPS (tempat pembuangan sampah sementara), termasuk pengadaan transportnya. Kami siap merekomendasikan untuk pembuangan sampah ke TPA,” tukasnya. (Fik/Nit)