Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 5 Oktober 2018- Sudah satu minggu berlalu dari terjadinya bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami yang menimpa Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang menghancurkan ribuan rumah dan menghilangkan nyawa ribuan orang, pada 28 September 2018 lalu.
Ternyata, warga asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang berada di Sulteng ikut menjadi korban. Sedikitnya ada 200 warga Kabupaten Sumenep, yang menjadi korban gempa dan tsunami Sulteng tersebut.
Berdasarkan data yang dikantongi Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, hingga saat ini baru lima orang yang dipulangkan dari Sulteng ke Sumenep. Artinya, 200 orang itu bisa jadi korban gempa dan tsunami.
“Data terakhir yang masuk ke kami lebih 200 orang termasuk yang meninggal ada 6 orang dan kebanyakan warga Pulau Raas dan Kangean,” kata R. Aminullah, Kepala Dinsos Sumenep, Jumat (5/10/2018).
Menurut Minul, saat ini pihak Dinsos Sumenep selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna mencari sisa-sisa korban yang berasal dari Sumenep. Selain itu, juga direncanakan pada Sabtu, 6 Oktober 2018 besok, akan ada pemulangan kembali dari Sulteng.
“Jadi kemarin ada 5 orang yang pulang, besok (Sabtu) akan ada pemulangan lagi (dari Sulteng ke Sumenep). Tapi belum kami ketahui ada berapa orang (yang akan dipulangkan),” tukasnya. (Fik/Nit)