Program Unggulan Wirausaha Muda Sumenep Lahirkan Pemuda Kreatif

oleh -183 views
https://seputarmadura.com/wp-content/uploads/2019/10/Program-Unggulan-Wirausaha-Muda-Sumenep-Lahirkan-Pemuda-Kreatif.jpg
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumenep Fajar Rahman

Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 10 Oktober 2019- Program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, di bidang wirausaha muda yang dicanangkan Bupati A Busyro Karim dan Wakil Bupati Achmad Fauzi, telah melahirkan pemuda kreatif.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumenep Fajar Rahman mengatakan, program ini memang diciptakan untuk membentuk pengusaha muda kreatif. Bahkan minat masyarakat untuk mengikuti program wirausaha muda ini sangat tinggi.

“Itu dibuktikan dari seluruh jenis pelatihan yang digelar, kuota pesertanya selalu terpenuhi bahkan pendaftar melebihi kapasitas,” kata Fajar, Kamis, 10 Oktober 2019.

Program wirausaha muda itu, hakikatnya untuk menekan angka pengangguran di Sumenep. Dan program ini disebar di 8 OPD, diantaranya Diskop, Disperindag, Disnaker, BPMPKB, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, termasuk beberapa OPD terkait yang dilakukan pelatihan.

“Awalnya, peserta mencapai seribu orang yang diswakelolakan ke PIWS. Tapi dalam perjalanannya karena pelaksanaan dan bantuan alatnya tersebar di beberapa instansi, kemudian dievaluasi hingga akhirnya disentralkan di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro hingga kemudian tahun ini diswakelolakan pada Enterpreneur Training and Development Center (ETDC),” paparnya.

Fajar juga mengungkapkan, untuk para alumni wirausaha muda ternyata memiliki semangat dan keinginan yang kuat dalam membuka usaha.

“Alumni wirausaha muda di berbagai kecamatan sudah banyak yang bisa membuka usaha sendiri. Seperti di Kecamatan Manding dan Bluto, ada salah satu alumni wirausaha muda yang membuka usaha roti kue. Kemudian banyak juga yang membuka usaha katering dan tata rias,” ujarnya.

Fajar juga menambahkan, progres program wirausaha muda sejak 2016 ini hingga sekarang. Bantuan alat seperti mesin jahit dan lainnya, semenjak 2017 disatukan di sentra produksi yang ada di sebelah timur Taman Bunga (TB) Sumenep.

“Bantuan semenjak 2017 jadi satu, ada di sentra produksi. Peserta yang sudah belajar di wirausaha muda, alumninya ketika mau mengembangkan usaha dan tidak punya peralatan bisa gabung di sentra produksi yang sudah disediakan peralatan oleh pemerintah,” terangnya.

Di sentra produksi Wirausaha Muda Sumenep (WMS) peserta wirausaha muda, baik yang lama maupun baru dapat belajar bersama yang diarahkan oleh pendamping. Hasil dari produksi kemudian dijual dan keuntungannya milik mereka.

“Kalau sudah bisa mandiri, silakan mendirikan sendiri usahanya dengan mengajak teman (buat kelompok) karena alumni program wirausaha muda diarahkan menjadi koperasi. Jika misalnya tidak punya alat bisa koordinasi dengan dinas koperasi untuk mencari bantua dari dinas terkait. Misalnya butuh mesin jahit maka akan kami koordinasikan dengan dinas lain atau dari dana CSR,” lanjutnya menjelaskan. (Yan/Nit)