Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 11 Desember 2017- Perekaman dan pencetakan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih tersisa 10 persen dari total masyarakat setempat. Dari total 10.000 blanko kartu e-KTP yang diterima oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, saat ini tersisa 4.000 keping.
Perekaman e-KTP itu sudah dimaksimalkan oleh dinas tersebut, namun karena banyaknya warga yang sudah lanjut usia dan minimnya kesadaran masyarakat untuk melakukan perekaman e-KTP itu, akhirnya membuat lelet pencetakan.
Kepala Dispendukcapil Sumenep Akh. Zaini menjelaskan, 10 persen penduduk yang belum melakukan rekam data e-KTP tersebut terbagi menjadi tiga golongan. Yaitu, penduduk yang sudah meninggal, penduduk yang berada di luar kabupaten, dan penduduk yang tidak peduli dengan program e-KTP.
“Yang sudah melakukan perekaman di 2017, kami perkirakan tuntas semua di 2018. Nah untuk golongan satu dan dua hampir tidak mungkin dilakukan, tapi untuk golongan ketiga masih bisa diusahakan,” katanya, Senin (11/12/2017).
Untuk memaksimalkan jumlah pendaftar, pihaknya menggalakkan program jemput bola. Namun, program tersebut tidak berjalan mulus.
Hingga saat ini masih ada dua kecamatan yang belum tersentuh program itu, yaitu Kecamatan Sapeken dan Arjasa. Sebab, lokasi itu sulit terjangkau.
“Apalagi kan ombak sedang tinggi. Jadi, kami belum berani mengirim petugas untuk mendatangi dua kecamatan itu,” terangnya.
Sementara, ditanya terkait persiapan jelang pemilihan gubernur (Pilgub) dan pemilihan presiden (Pilpres) mendatang karena data penduduk rawan tidak sesuai dengan data KPU, Zaini mengatakan bahwa pihaknya memaksimalkan awal tahun 2018 sudah selesai semua.
“Insya Allah kita targetkan 2018 semua perekaman dan pencetakan tuntas. Kalau sudah selesai semua, otomatis data pemilih nanti sesuai,” tukasnya. (Fik/Nita)