Pemkab Sumenep Kampanyekan Budaya Gemarikan

oleh -80 views
Pemkab Sumenep Kampanyekan Budaya Gemarikan
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim

Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 29 Agustus 2017- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengkampanyekan budaya makan ikan (Gemarikan), terutama bagi anak-anak yang merupakan segmen paling tepat untuk mengkonsumsi ikan. Hal itu dikatakan oleh Bupati setempat pada saat sambutan di acara Gemarikan yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Bindara Saod, Kecamatan Batuan, Selasa (29/8/2017).

“Banyak manfaat yang bisa didapat dengan mengkonsumsi ikan, salah satunya dapat meningkatkan perkembangan otak anak-anak,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, Selasa (29/8/2017).

Selain kepada anak-anak, Bupati juga meminta agar pemerintah di tingkat Kecamatan dan Desa lebih gencar melakukan sosialisasi supaya masyarakat semakin gemar makan ikan. Sebab bila konsumsi ikan meningkat, bukan saja menguntungkan masyarakat dengan adanya perbaikan nilai gizi di makanannya.

“Peningkatan konsumsi ikan ini juga akan mendorong peningkatan produksi ikan konsumsi. Salah satu harapannya adalah meningkatnya kesejahteraan petani ikan,” terangnya.

Sementara dari data yang ada di dinas terkait menunjukkan, Kabupaten Sumenep memiliki 170 desa pesisir dan panjang garis pantai mencapai 577 kilometer, memiliki potensi perikanan yang cukup melimpah.

Selama tahun 2016, produksi ikan laut di kabupaten paling timur Pulau Madura itu mencapai 46 ribu ton lebih dengan nilai produksi ditaksir mencapai 460 miliyar. Sedangkan produksi ikan payau mencapai 1.131 ton. Nilai produksinya sekitar Rp 45 miliyar.

“Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sumenep memiliki peluang besar untuk menjadi kawasan industri olahan ikan,” tegasnya.

Namun demikian, dia mengakui jumlah produksi ikan tersebut belum berbanding lurus dengan hasil produksi industri olahan ikan di daerahnya yang hanya sekitar 18 ribu ton, dengan nilai total produksi hanya 94 miliyar. Sebab, tidak semua nelayan bisa mengolah ikan lantaran minimnya sumber daya manusia.

“Faktornya karena nelayan kita masih tradisional. Sehingga ke depan masih perlu untuk terus ditingkatkan,” tukasnya. (Fik/Nita)

No More Posts Available.

No more pages to load.