Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 15 September 2017- PT. Kantor Pos yang berada di wilayah Sumenep, Madura, Jawa Timur, pelayanannya dikeluhkan warga. Keluhan warga tersebut berkaitan dengan pengiriman surat dan barang yang terlambat ke tangan penerima. Padahal, dengan adanya jasa pengiriman tersebut, masyarakat harusnya merasa terbantu. Ini malah dirugikan.
Korban yang dirugikan yakni Moh. Zaini, warga yang mengaku menetap di Kota Sumenep, dirugikan atas plin-plannya pengiriman barang ke Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Kata Zaini, sebelumnya pihak Pos telah menyampaikan bahwa barang yang akan dikirim ke Kota Bitung itu akan melalui udara. Namun kenyataannya, barang tersebut dikirim via darat.
“Ini bukan hanya persoalan keterlambatan saja, juga persoalan armada yang di pakai. Contoh saja awal peristiwa yang kami alami, kiriman via udara yang ada malah lewat darat,” katanya, Jumat (15/9/2017).
Terparah, lanjut Zaini, pengiriman barang tersebut menggunakan paket express. Namun, hingga dua minggu berlalu, barang tersebut tak kunjung diterima oleh pihak penerima.
Sudah tahu begitu, PT Pos juga enggan untuk mempertanggung jawabkan kesalahan tersebut, sehingga baik penerima maupun dirinya selaku pengirim harus mengelus dada.
“Ini cukup memalukan, kalau begini kedepan PT Pos bukan mustahil akan kehilangan kepercayaan bahkan akan ditinggal pelanggan atau konsumennya, apalagi saat ini sudah banyak jasa pengiriman yang lebih jelas dan pelayanan yang prima tidak seperti PT Pos,” kesalnya.
Sementara, kerugian yang ditanggung oleh Zaini akibat keteledoran dari pihak Pos yakni mencapai 7 juta 9 ratus 65 ribu rupiah.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pos Indonesia Cabang Sumenep, Rhonie Parindra menyampaikan, bahwa pihaknya sudah melaksanakan sesuai aturan dan sesuai SOP yang ada.
“Kami sudah berusaha agar kiriman yang kami kirim bisa sampai sesuai ketentuan waktu, namun kita tidak tau aral dilapangan,” terangnya.
Atas peristiwa tidak menyenangkan tersebut pihaknya meminta maaf, karena menurutnya bukan faktor kesengajaan namun diluar perkiraan pihaknya.
“Sekali lagi kami minta maaf atas ketidak nyamanan ini, namun kami sudah berusaha mempertanggung jawabkan, tentunya pertanggung jawaban kami sesuai SOP,” tutupnya. (Fik/Nita)