Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 30 Mei 2018- Pekerjaan penanganan banjir di Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman (PRKP) dan Cipta Karya Sumenep, Madura, Jawa Timur, berupa normalisasi drainase di empat titik di jalan protokol dan pemukiman warnga hampir rampung.
Seperti drainase di Jalan Raya Gapura ke Kali Patrian, yang anggaran sebesar Rp 650 juta, saat ini pekerjaannya sudah mencapai 60 persen.
Sedangkan, Pembangunan Saluran Drainase di lokasi Jalan Kartini, Jalan Jati Mas ke kali Patrian dengan anggaran Rp 4 miliar, pekerjaannya sudah mencapai 65 persen.
“Normalisasi juga dilakukan pada saluran di wilayah Koramil Kota menuju kali Patrian yang anggarannya Rp 800 juta, dan pembangunan kolam Detensi di Desa Kolor yang dianggarkan sebesar Rp 925 juta, saat ini pekerjaannya sudah kisaran 65 persen,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya, Bambang Irianto, Rabu (30/5/2018).
Dengan dilakukannya normalisasi terhadap empat (4) drainase tersebut, pihaknya berharap genangan air atau yang biasanya masyarakat menyebut banjir akan berkurang.
Sebab, selama ini terjadinya genangan air di wilayah perkotaan, diduga akibat tingginya debit air. Sementara drainase yang tersedia, masih belum mampu untuk menampung debit air. Selain itu, penyebab terjadinya genangan diduga karena kurangnya serapan, yang mampu menyerap air saat curah hujan tinggi.
Sehingga semua saluran air menuju ke Kali Marengan meluap, dan terjadi genangan air atau banjir di sejumlah Jalan Protokol.
Oleh karenanya, demi mengatasi hal itu, pembuangan airnya harus dibagi yakni ke Kali Patrian dan Kali Marengan.
“Semuanya mengarah ke Kali Marengan, sehingga tidak mampu menampung debit air yang cukup besar. Jadi kami harus memecah saluran air tersebut, yakni ke Kali Marengan dan Kali Patrian, selain itu juga membuat kolam Detensi untuk menampung air,” tuturnya.
Dalam penanganan banjir di wilayah perkotaan, lanjut Bambang, Dinas PU PRKP dan Cipta bekerjasama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA). Sehingga, penanganan banjir setiap hujan lebat turun bisa diatasi dan tidak lagi dikeluhkan warga.
“Saya selalu berkoordinasi dengan Dinas SDA dalam penanganan banjir di wilayah perkotaan. Sebab penanganan banjir ini harus ada sinergiritas antar OPD, jadi di Dinas menangani masalah Drainase, sedangkan di SDA masalah penyerapan airnya,” pungkasnya. (Nit)