Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 18 Oktober 2017- Pada peralihan kusim dari kemarau ke penghujan atau pancaroba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengingatkan warga akan bahaya bencana alam, terutama longsor.
Potensi terjadinya bencana di Sumenep masih dimungkinkan terjadi memasuki musim pancaroba atau pergantian musim kemarau ke musim hujan ini.
Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman mengatakan, saat pergantian musim kemarau ke musim hujan memang sangat rawan terjadi bencana. Apalagi belakangan ini di beberapa daerah di Sumenep mengalami kekeringan.
“Kami menghimbau agar warga mewaspadai terhadap perubahan musim saat ini, karena bencana seperti longsor kadang bisa saja terjadi,” katanya, Rabu (18/10/2017).
Menurutnya, Kabupaten Sumenep pada musim kemarau banyak yang mengalami kekeringan, diantaranya untuk wilayah Kecamatan Guluk-guluk. Sehingga potensi terjadinya bencana cukup besar.
“Kabupaten Sumenep sering terjadi kekeringan, jadi potensi bencananya itu sangat memungkinkan,” terangnya.
Karena itu, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap ancaman bencana.
“Masyarakat, diimbau untuk lebih berhati-hati, lebih siaga dan waspada. Terlebih akhir-akhir ini sering terjadi pohon tumbang dan longsor yang menyebabkan orang meninggal,” tutupnya.
Untuk diketahui, warga Dusun Manjingan Timur, Desa Larangan Kerta, Kecamatan Batuputih, tertimbun reruntuhan batu akibat longsor, Selasa (17/10/2017). Akibatnya, korban langsung meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara, Pengamat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, memprediksikan musim hujan pada tahun 2017 diperkirakan terjadi pada akhir Oktober dan awal November. (Fik/Nita)