Mengintip Kegiatan Warga Binaan Rutan Sumenep

oleh -143 views
Mengintip Kegiatan Warga Binaan Rutan Sumenep
Kepala Rutan Kelas II-B Sumenep, Ketut Akbar Harry Achjar

Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 22 Agustus 2017- Ruang gerak para nara pidana (napi) termasuk yang masih berstatus tahanan di dalam rumah tahanan negara (Rutan) sangatlah terbatas, karena diawasi oleh petugas. Namun untuk menghilangkan rasa jenuh para warga binaan di Rutan Sumenep, Madura, Jawa Timur, selama menjalani masa kurungan banyak hal yang dilakukan para napi dan tahanan. Diantaranya dengan melakukan kegiatan kemandirian.

“Kegiatan warga binaan di Rutan Sumenep ini berupa kegiatan kemandirian dengan mengasah kreatifias warga binaan. Ada yang membatik, membuat burung merak, ayam-ayaman bekisar dan pecut (cambuk) dari bahan rajutan,” terang Kepala Rutan Kelas II-B Sumenep, Ketut Akbar Harry Achjar, Selasa (22/8/2017).

Selain itu, juga ada kreatifitas warga binaan dari koran bekas, yang akhirnya berwujud tas dan kapal-kapalan. Kemudian layang-layang dan kreatifitas dari dari manik-manik.

“Hasil dari kreatifitas para warga binaan itu langsung dipasarkan ke masyarakat. Caranya bekerjasama dengan hotel-hotel untuk dijadikan souvenir kepada para tamu. Kalau ke hotel kita pasarkan pecut sebagai maskot Madura,” paparnya.

Bahkan, saudara para warga binaan juga dijadikan perantara pemasaran hasil kreatifitas tersebut.

“Kami ciptakan kegiatan kemandirian ini untuk mempersiapkan para warga binaan ketika keluar dari rutan atau kembali ke tengah-tengah msyarakat, tidak lagi mengulangi perbuatannya yang melanggar aturan. Tapi bisa menciptakan lahan pekerjaan lewat kreatifitas yang dimilikinya,” tukasnya.

Oleh karena itu, Ia berharap semua kegiatan didalam rutan kedepannya harus dipertahankan dan ditingkatkan. Sebab para warga binaan tersebut memiliki kreatifitas yang tersimpan.

“Tidak hanya kegiatan kemandirian saja, tapi sejumlah alat musik seperti gamelan dan tong-tong juga kita sediakan. Ini sebagai pelipur lara para warga binaan,” ungkapnya.

Disamping itu, kegiatan kerohanian juga tidak dilupakan. Sebab, mereka butuh ketenangan batin selama menjalani tahanan.

“Untuk kegiatan kerohanian, kami bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, yang dilaksanakan setiap hari Rabu dan Jumat,” pungkasnya.

Jumlah warga binaan di Rutan Sumenep sebanyak 211 orang. 10 diantaranya adalah perempuan. (R2/Nita)

No More Posts Available.

No more pages to load.