Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 7 September 2017- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Kamis (7/9/2017) menggelar aksi solidaritas dengan agenda menyatakan sikap terhadap perbuatan brutal yang dilakukan kepada muslim Rohingya di Myanmar.
Dalam press realese yang diterima media ini, ada delapan pokok pernyataan sikap yang disampaikan mereka. Diantaranya mendesak pemerintah untuk menekan pemerintahan Myanmar agar segera menghentikan tindak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Biksu Budha dan aparat keamanan Myanmar.
Selain itu, mereka juga mendesak dewan keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk segera mengirimkan pasukan kemanusiaan guna melakukan penyelamatan etnis Rohingya.
“Kalau perlu, PBB harus mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan,” tegas korlap aksi, Urip Prayitno, Kamis (7/9/2017).
Di mata para mahasiswa, Myanmar merupakan negara yang tak manusiawi lantaran membantai etnis muslim Rohingya. Ratusan nyawa orang Rohingya melayang akibat pembantaian yang dilakukan militer Myanmar. Oleh sebab itu, mahasiswa bertekat untuk tetap menurunkan bendera negara yang dikuasai militer itu dari barisan bendera ASEAN.
“Kami mempunyai tekat ingin menurunkan bendera Myanmar dari PBB. Dan tidak ada satu orang pun yang bisa menghalangi kami. Namun, di sini kami masih menghargai aparat keamanan,” tandasnya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga menggelar Shalat Ghaib di tengah jalan. Kemudian dilanjutkan dengan penggalangan dana untuk korban yang mengalami kejahatan tersebut. (Fik/Nita)
