Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 5 Oktober 2018- Lima korban bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini berada di Kantor Perlindungan Sosial, Dinas Sosial Sumenep, Jumat (5/10/2018).
Lima orang tersebut yakni Hasani (32), Saatia (25), Jihan Zahira (4), Syaiful Bahri (19) dan Moh safi’i, (18). Kelima orang ini merupakan keluarga besar dengan alamat Dusun Timur Makam, Desa Angon-angon, Kecamatan Arjasa.
Hasani, salah satu diantara lima orang korban itu menceritakan kepada media ini betapa penuh perjuangan selama kurun waktu lima hari berada di wilayah Sulteng itu. Menurutnya, dia tidak sadar bahwa akan dibawa pulang ke daerah asalnya. Sebab, semua barang-barang miliknya sudah habis ikut gempa dan tsunami yang terjadi.
Ia juga mengaku bahwa alat pengenalnya, seperti Kartu Tanda Pendudukan (KTP) berikut milik temannya hilang begitu saja. Padahal sebelumnya, ia dan temannya telah memiliki KTP sementara dengan alamat Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Palu, Sulteng.
“Selama lima hari (sejak terjadinya gempa dan tsunami), kami tidak bisa berbuat banyak. Jangankan bekerja, mandi pun tidak bisa. Maka dari itu kami bersyukur telah sampai ke Sumenep,” katanya, Jumat (5/10/2018).
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, R. Aminullah mengaku akan melakukan pendampingan kepada para korban gempa dan tsunami itu. Jika tidak ada kendala, pada Sabtu (6/10/2018) besok, para korban bencana alam ini akan dipulangkan.
“Kalau tidak ada kendala, Insya Allah besok akan dipulangkan (ke rumah masing-masing),” tukasnya. (Fik/Nit)
