Lestarikan Seni dan Budaya, Pemkab Gandeng KJS Gelar Pelangi di Sumenep

oleh -124 views
Pelangi di Sumenep Tampilkan Seni dan Budaya Dari 6 Suku di Wilayah Setempat

Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 18 November 2018- Melestarikan seni dan budaya sebagai anugerah Tuhan, merupakan tanggung jawab bersama. Demi menjaga dari kepunahan.

Melalui tangan kreatif antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep Madura, Jawa Timur, melalui Bappeda bekerjasama dengan Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS), dilakukan pagelaran Pelangi di Sumenep, di Lapangan Kesenian Sumenep (LKS). Kegiatan ini sebagai rangkaian Tahun Kunjungan Wisata atau Visit Sumenep 2018.

Sebanyak 6 suku yang ada di Kabupaten Sumenep menampilkan seni dan budaya pada pagelaran Pelangi di Sumenep, yakni Suku Madura (Sintong dan Pamur), Arab (Gambus), Suku Mandar (Tari Patuddu), Suku Bugis (Tari Paduppa), Suku Bajo (Tari Pamanca) dan Tionghoa (Barongsai).

Bahkan, enam suku di Kabupaten Sumenep, sepakat menjaga kedamaian demi keutuhan Negara Republik Indonesia (NKRI). Perwakilan dari tokoh Suku Madura, Mandar, Bugis, Bajo, Arab, dan Tionghoa itu juga membubuhkan tanda tangan di monumen perdamaian yang disaksikan Sekda Kabupaten Sumenep, Ir. Edy Rasiyadi, M.Si.

“Parade kesenian enam suku pada Pelangi di Sumenep itu membuka mata hati kita semua, betapa keragaman adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang patut kita jaga dan lestarikan sampai kapanpun untuk menjadi kekuatan bukan malah perpecahan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Ir. Edy Rasiyadi, M.Si saat membuka Pelangi di Sumenep di Lapangan Kesenian Sumenep (LKS), Sabtu (17/11/2018) malam.

Ia menyatakan, untuk merekatkan segala perbedaan yang ada di Sumenep, perlu mengenalkan perbedaan itu kepada masyarakat, seperti acara “Pelangi di Sumenep”. Sehingga diharapkan kegiatan itu melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai seni dan budaya yang hidup, tumbuh dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat.

“Pemkab Sumenep memiliki komitmen kuat untuk terus mendorong dan memberdayakan potensi seni dan budaya untuk meningkatkan perkenomian masyarakat,” tuturnya.

Sementara Kepala Bappeda Sumenep,  Drs. H. Yayak Nurwahyudi, M.Si mengungkapkan, kegiatan bertema “Pelangi di Sumenep” karena Kabupaten Sumenep kaya dengan keberagaman suku dan budaya yang harus perlu terus terjaga dan terpelihara.

Masyarakat Sumenep sejak lama hidup dalam kedamaian sehingga generasi muda dan semua elemen masyarakat wajib mempertahankan serta merawatnya sampai kapanpun, demi menciptakan Bumi Sumekar yang aman, nyaman dan damai.

“Perjalanan sejarah Kabupaten Sumenep adalah hasil kolaborasi dengan budaya lain, contohnya gaya arsitektural Keraton Sumenep merupakan perpaduan gaya arsitektur Eropa, Arab, dan China. Tentu saja itu menunjukkan bahwa sejak dulu keragaman bukan ancaman, namun sebagai modal untuk kemajuan dengan tetap menyatu diatas perbedaan,” tandasnya.

Terpisah Ketua KJS, Rahmatullah menambahkan, banyak suku di Kabupaten Sumenep merupakan keunikan dan jarang dimiliki daerah lain. Untuk itu, pihaknya merencanakan kegiatan serupa terus diadakan di tahun selanjutnya, meski dalam bentuk yang berbeda.

“Dukungan Pemerintah Daerah yang sangat besar harus dimanfaatkan untuk menjaga kerukunan suku yang terpelihara sampai sekarang. Alhamdulillah semuanya lancar dari awal perencanaan hingga terselenggaranya event ini,” ucapnya.

Bahkan, Rahmatullah menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mengapresiasi kegiatan yang dilaksakan para kuli tinta yang tergabung dalam komunitasnya. Menurutnya, hal itu akan menjadi tambahan semangat untuk berkarya lebih baik lagi ke depan.

“Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya teman-teman di Komunitas Jurnalis Sumenep, Bappeda, serta seluruh para pendukung lainya,” pungkasnya. (Nit)