Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 25 Juli 2017- Tudingan terhadap kinerja DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, amburadul terus bergulir. Bahkan, Selasa (25/7/2017) pagi, tanpa mengenakan baju, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Pembela Rakyat Sumenep (FPRS) menggelar demo di depan gedung perwakilan rakyat setempat.
Mereka melakukan aksi dengan berjalan kaki dimulai dari arah utara sisi taman kota menuju kantor DPRD Sumenep dengan tidak memakai pakaian dan ditiap badan mereka bertuliskan ‘Kunker gagal, DPRD Gagal, DPRD cuek raperda, Demokrasi abal-abal,’.
“Kinerja DPRD selama ini berbasis profit oriented. Satu materi yang dibahas, setelah itu jalan-jalan. Kinerjanya tidak memberikan dampak positif terhadap rakyat yang memilihnya,” kata Korlap aksi, Khomaidi, Selasa(25/7/201).
Persoalan lain, 2017 ini kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) yang awalnya ditarget selesai Juli dan faktanya belum juga selesai.
“Maka dari itu, raport merah ini kami bawa dan akan diberikan kepada Pimpinan DPRD Sumenep,” tegasnya sambil memberikan rapor merah yang diterima langsung Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma.
Sementara itu, Herman Dali Kusuma saat menemui pendemo mengaku berterimakasih atas kritikan dan masukan mahasiswa.
”Kami selama ini berupaya kerja semaksimal mungkin. Silahkan masyarakat yang menilai,” tukasnya.
Sedangkan soal pembahasan KUA-PPAS, pihaknya enggan membeberkan kapan akan selesai. Hanya saja, Ia sudah memegang jadwal pembahasan dan optimis dalam waktu dekat akan selesai.
“Kami sudah targetkan, akhir Juli nanti pembahasan KUA-PPAS akan selesai,” pungkasnya. (Fik/Nita)
