Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 13 Februari 2017- Puluhan aktivis yang tergabung dalam Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Komisariat Daerah Sumenep, Madura, Jawa Timur mendatangi kantor wakil rakyat setempat guna menyuarakan minimnya kepedulian pemerintah akan keselamatan para nelayan, Senin (13/2/17).
Korlap aksi, Urip Prayitno memaparkan bahwa sampai hari ini, para anggota dewan belum bisa memenuhi keinginan masyarakat. Bahkan, mereka terkesan tidak mementingkan hal yang dianggap penting oleh masyarakat tersebut. Ia mencontohkan dalam selang lima belas hari, sudah ada nelayan yang meninggal dunia lantaran tidak ada koordinasi jelas dari pemerintah terkait cuaca yang ada.
“Dengan tidak adanya peringatan cuaca, tidak ada bantuan alat keselamatan membuat para nelayan Sumenep menjadi anak tiri di tanah dan lautnya sendiri,” kata korlap aksi, Urip Prayitno, Senin (13/2/2017).
Banyaknya nelayan yang menjadi korban atas cuaca buruk ini, menurutnya, tidak ada langkah apapun. Karena fenomena La Nina yang menimpa wilayah tropis menyebabkan cuaca hujan serta angin menjadi tak menentu.
”Wakil rakyat macam apa kalian, dibawah keluarga sedang berkabung karena angota keluarganya hilang saat melaut, sementara kalian (anggota DPRD, red) enak-enakan duduk di kursi dan ruang ber-AC,” teriaknya.
Data yang dirilis para pendemo yakni, dua warga Desa Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten masing-masing Abd Rozak dan As’ad menjadi korban cuaca buruk, sudah 13 hari belum ditemukan. Kemudian 1 mayat ditemukan terdampar di pulau Giliyang. Harusnya ini menjadi masalah serius bagi eksekutif dan legislatif.
”Ini disinyalir ada pembiaran, nelayan mati dianggap biasa. Lantas dimana peran pemerintah untuk memberikan keselamatan kepada warganya,” sambung Urip.
Untuk itu, sejumlah aktivis tersebut mengutuk tindakan pembiaran pemerintah setempat karena tidak adanya kepedulian terhadap masyarakat kecil.
Pantauan di lokasi, mereka menggelar aksi do’a bersama dibawah terik matahari dengan membacakan surat yasin di depan kantor wakil rakyat itu di Jalan Trunojoyo. Mereka meminta wakil rakyat dari dapil IV untuk menemuinya.
Sementara aparat kepolisian yang diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi tersebut berjumlah ratusan personel.
“Ada sekitar 150 petugas yang diterjunkan,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi singkat.
Terpisah, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma menuturkan bahwa tindakan para anggota DPRD silahkan di kawal.
“Silahkan kawal kami dari hulu ke hilir,” tukasnya dengan nada cuek sambil bercanda.(Fik/Nita)