Kembali ke Tempat Asal, Pemuda Sumenep Minta PT Garam ‘Bongkar Kebiasaan Lama’

oleh -102 views
Ahmad Zainullah, Ketua Rumah Pemuda Sumenep

Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 3 April 2019- Dalam waktu dekat PT Garam (Persero) benar-benar berkantor di Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pasalnya, kantor yang sudah direhab sejak beberapa waktu lalu bakal diresmikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh media ini, acara peresmian tersebut akan digelar pada Sabtu, 6 April 2019 mendatang di PT Garam, Jl. Raya Kalianget.

Sebelum kembali berkantor di Sumenep, PT Garam awalnya memang berada di kabupaten paling ujung timur pulau Madura ini. Namun, sejak reformasi bergulir pada tahun 1998, PT Garam memutuskan untuk pindah kantor di Surabaya. Oleh karena itu, berkantor kembali di Sumenep berarti kembali ke tempat asal.

Meskipun perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi garam ini merencanakan berkantor di Sumenep sudah dihembuskan pada 2017 lalu saat Menteri BUMN Rini Soemarno berkunjung ke Kota Sumekar. Namun, kembali ke tempat asal baru terealisasi tahun 2019.

Lalu, bagaimana tanggapan aktivis pemuda Sumenep yang dulu getol mengawal PT Garam kembali ke tempat asal?

“Alhamdulillah, aspirasi saya yang dulu disampaikan ke PT Garam akhirnya didengar. Sehingga PT Garam benar-benar kembali ke Sumenep,” kata Ahmad Zainullah, Ketua Rumah Pemuda Sumenep, Rabu (3/4/2019).

Namun kata Zen, sapaan akrab Ahmad Zainullah berharap, kembalinya PT Garam ke tempat asal harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik, karena warga Sumenep sebagian hidupnya bergantung kepada garam.

“Artinya, PT Garam betul-betul ‘milik’ masyarakat. Sehingga dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Terutama untuk daerah sekitar,” lanjut Zen.

Mantan Ketua Aktivis Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) ini tidak ingin PT Garam masih memelihara kebiasaan lama. “Harus berbenah, dan ‘bongkar kebiasaan lama’. Jangan sampai kembali ke Sumenep, PT Garam masih seperti dulu,” harapnya.

Zen memastikan bahwa dirinya akan tetap mengawal kesejahteraan masyarakat seperti yang pernah ia lakukan 7 tahun silam. “Dulu saya mengawal CSR PT Garam yang tak transparan hingga PKBL yang mesti direalisasikan oleh PT Garam. Oleh karena itu, komitmen saya tetap, mengawal kesejahteraan masyarakat. Jadi, PT Garam tak boleh abai terhadap keterlibatan masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Zen juga tidak mau PT Garam hanya mengeruk keuntungan dari Sumenep tanpa memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat. Termasuk juga pemerintah daerah. “Sekali lagi, jangan menutup mata. Kembali ke tempat asal, maka harus memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat, temasuk kepada pemerintah daerah,” Zen kembali menegaskan.

Kembali ke 7 tahun silam, yakni sekitar tahun 2013, Zen dkk pernah melakukan demonstrasi ke kantor PT Garam. Saat itu, puluhan aktivis yang tergabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) tersebut mendatangi PT Garam lantaran menuntut transparansi soal pengelolaan dana CSR.

Selain itu, Zen dkk juga menuding PT Garam belum merealisasikan Program Kemitraan dan Bina lingkungan (PKBL) yang wajib hukumnya bagi setiap perusahaan BUMN. Karena Zen tidak mau PT Garam hanya mengeruk keuntungan dari Sumenep. Tapi tidak memberikan kontribusi yang jelas terhadap masyarakat sekitar. (Nit)

No More Posts Available.

No more pages to load.