Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 23 Oktober 2018- Warga Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini sedang kewalahan mencari air bersih. Hal itu disebabkan musim kemarau panjang yang hingga akhir Oktober ini belum juga hujan.
Salah satu warga setempat, Sahrul Gunawan mengatakan, dari empat desa di wilayah Giliraja, ada ratusan sumur mengalami kekeringan. Sehingga masyarakat kewalahan untuk mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Total yang kami ketahui itu ada 118 sumur warga yang sudah kering. Mayoritas ada di Desa Banbaru dan Desa Lombang,” katanya, Selasa (23/10/2018).
Menurut Sahrul, setiap memasuki musim kemarau wilayah Giliraja memang langganan kekeringan. Pemerintah Kabupaten Sumenep dulu juga pernah memberikan bantuan Desalinasi untuk penyulingan air laut.
Namun, saat ini penyulingan tersebut menjadi tengkorak proyek. Sehingga masyarakat sekitar berharap ada bantuan lain yang betul-betul untuk masyarakat.
“Nah bantuan itu saat ini sudah ada yang tidak bisa di manfaatkan lagi. Sehingga untuk keperluan air bersih masyarakat kewalahan,” terangnya.
Dituturkan Sahrul, masyarakat Giliraja saat ini membeli air bersih per mobil pick-up. Harganya pun cukup fantastis. Yakni mencapai Rp. 350 ribu.
“Kami berharap pemerintah bisa mengurangi beban kami,” harapnya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Rahman Riadi mengaku belum menerima laporan terkait kekeringan di wilayah Pulau Giliraja.
Menurut Rahman, proses untuk menerima pasokan air bersih melalui BPBD itu harus melalui kepala desa setempat, kemudian melakukan laporan ke Camat dan Camat melanjutkan ke BPBD.
“Kalau sudah ada laporan nanti bisa kami proses. Tapi biasanya, untuk wilayah kepulauan kami terkendala transportasi,” tukasnya. (Fik/Nit)