Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 6 Desember 2016- Dunia kelistrikan yang ditekuni Hairul Anwar, ST., sejak tahun 2005 silam membawa kesuksesan hingga kini. Pria lulusan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) ini, sejak lulus kuliah langsung melanglang buana keluar Pulau Madura dengan memulai pekerjaan dibidang kelistrikan didaerah Ternate, Maluku Utara.
Kelihaian dan kecintaannya pada dunia kelistrikan ternyata mengantar pria kelahiran Sumenep, 18 Agustus 1980 itu, dipercaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk mengelola soal kelistrikan diwilayah setempat. Dengan bendera PT Madura Energi Infrastruktur, Irul sapaan akrab Hairul Anwar, melakoni jasa kelistrikan di Sumenep baik daratan maupun kepulauan, sejak tahun 2007 lalu.
Bermodal pengalamannya, pekerjaan kelistrikan berupa pemasangan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) diselesaikan sesuai tepat waktu. Dewi fortuna terus berpihak kepadanya hingga pada tahun 2015 kemarin, Irul kembali mampu memikat para petinggi di Sumenep untuk mengelola PLTD di Pulau Masalembu, dan mambangun jaringan kelistrikan di Pulau Gili Raja.
“Saya bisa berdiri tegak seperti sekarnag ini bukan karena siapa-siapa. Tapi atas ijin yang Maha Kuasa disertai niat dan ketekunan menjalani sebuah pekerjaan,” tegas Irul, kepada seputarmadura.com, Selasa (6/12/2016).
Ia mengakui jika menjadi seorang kontraktor apalagi dibidang jasa kelistrikan tidak mudah. Banyak suka dan duka yang harus dilalui. Perjalanannya ketika menghadapi kendala dilapangan seperti mendapat penolakan dari warga setempat disaat akan memasang jaringan listrik seperti PLTS, menjadi cerita abadi. Namun persoalan tersebut bisa langsung diatasi dengan memperbanyak sosialisasi dan mendekati masyarakat secara persuasif.
“Bagi saya, semua itu menjadi pendidikan tersendiri. Seorang Irul tidak mungkin secara tiba-tiba memiliki nama besar tanpa mengorbankan waktu dan tenaga,” ujarnya.
Saat ini, Irul yang juga menjadi BPK Aksindo (Asosiasi Kontraktor Kontruksi Indonesia) Sumenep, sudah memiliki 150 pekerja. Dan luasan pekerjaan dibidang kelistrikan merambah Kabupaten Pamekasan dan Sampang.
“Kami berupaya memberikan pelayanan jasa kelistrikan yang terbaik bagi masyarakat Madura,” ungkapnya.
Irul, yang saat ini menjalani kuliah Pasca Sarjana di ITAT Surabaya berharap kedepan masyarakat Madura secara umum akan bisa menikmati aliran listrik. Karena melalui listrik, dunia menjadi terang. “Terangnya listrik akan mampu menelorkan generasi bangsa yang berkualitas,” pungkasnya.
Selain itu, Irul juga mengaku bersyukur selama 11 tahun menjadi kontraktor jasa kelistrikan, tidak ada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. “Alhamdulillah kita masih mengantongi Zero Accident,” tukasnya menambahkan.(Nita)