Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 11 Oktober 2018- Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) terjadi di Laut Bali pada Kamis 11 Oktober 2018 sekira pukul 01.44.57 Wib. Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 12 km.
Akibat dari gempa itu, warga Sumenep meninggal dunia sebanyak tiga orang, mengalami luka-luka sebanyak sembilan orang dan ada 25 rumah mengalami rusak sedang dan berat.
Bupati Sumenep A. Busyro Karim ikut menanggapi terkait gempa bumi yang terjadi diwilayahnya itu. Bupati juga menyampaikan bahwa dirinya merasakan getaran yang terjadi tadi malam.
“Sumenep itu ada 126 Pulau, yang tadi malam getarannya cukup tinggi itu adalah Pulau Sepudi,” katanya, Kamis (11/10/2018).
Untuk itu, pihaknya meminta agar tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep segera berangkat menuju Pulau Sapudi guna mendata dan melakukan evakuasi korban dampak gempa bumi.
“Sekarang tim dari Badan Bencana bersama TNI-Polri sudah persiapan menuju Pulau Sepudi,” terangnya.
Lebih lanjut, saat ini korban luka akibat gempa bumi tersebut sedang dalam perjalanan dari Pulau Sapudi menuju RSUD Sumenep demi menjalani perawatan intensif.
“Yang pasti sekarang itu, yang luka parah, patah dan lain semacamnya sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit Sumenep,” tuturnya.
Busyro menghimbau agar masyarakat Sumenep, khususnya terdampak gempa bumi untuk tetap tenang.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat dari gempa bumi tersebut, puluhan rumah rusak, sembilan orang mengalami luka-luka dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
BMKG menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Bali ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik. (Fik/Nit)