Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 19 Juli 2017- Dianggap mengganggu penerbangan pesawat komersial di Bandara Trunojoyo Sumenep, Madura, Jawa Timur, gedung lantai dua gedung SMA PGRI setempat, akhirnya dikepras.
Pengeprasan gedung yang selama ini menjadi obstacle keselamatan penerbangan pesawat, dimulai hari ini (19/7/2017). Sebab jarak gedung berlantai dua milik SMA PGRI itu ke ujung landas pacu bandara Trunojoyo hanya sekitar 230 meter. Jika lantai dua tidak dikepras maka pesawat berkapasitas 70 orang tidak bisa tinggal landas di Bandara tersebut.
“Proses pengeprasan gedung lantai dua itu dilakukan oleh pengelola SMA sendiri. Diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua sampai tiga hari. Tindakan ini sesuai komitmen kami dengan pemerintah daerah untuk pengembangan bandara,” kata Penasehat Panitia Pengkajian Relokasi Gedung SMA PGRI Sumenep, Nurul Hamzah, Rabu (19/7/2017).
Menurutnya, secara de fakto gedung SMA PGRI ini akan menjadi milik pemerintah daerah, tapi secara de jure masih belum karena belum ada pembayaran dari pemerintah daerah terhadap pengelola SMA PGRI tersebut terkait lahan, bangunan dan tumbuhan.
“Makanya, pembongkaran atau pengeprasan lantai dua itu kami lakukan sendiri, bukan pemerintah daerah yang melakukan pengeprasan,” tuturnya.
Ia memaparkan, gedung yang dikepras itu merupakan gedung laboratorium sekolah. Meski ada pengeprasan dipastikan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa SMA PGRI. Karena gedung yang dikepras itu berada di sisi depan, sedangkan gedung untuk kegiatan belajar mengajar berada di daerah belakang.
“Tidak ada masalah. Walaupun dikepras tak mengganggu KBM di SMA PGRI Sumenep,’ tukasnya.(Nita)