Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 22 Oktober 2017- Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un… Gadis belia korban penganiayaan yang diketahui bernama Alisa Hariyani (15), warga Jalan Saluran Air, Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, malam ini (22/10/2017) sekitar pukul 20.00 Wib, di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Moh. Anwar setempat.
Gadis MTs yang ditemukan penuh luka dan kritis pada hari Minggu (22/10/2017) sekitar pukul 06.00 Wib di jalan setapak Dusun Janjang, Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk, meninggal di rumah sakit, setelah hampir sehari penuh menjalani perawatan medis.
“Informasi terkini dari Kapolsek Dasuk, korban atas nama Alisa Hariyani pukul 20.00 wib, meninggal dunia,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi, dalam grup WA Police Patner, Minggu (22/10/2017).
Namun begitu, pihaknya belum berani menjelaskan apa motif dari penganiayaan itu, serta siapa pelakunya.
“Untuk pelaku Dan motifnya masih dalam proses penyelidikan,” paparnya.
Untuk diketahui, sebelum ditemukan penuh luka dan kritis di sebuah tegalan di Desa mantajun. Korean pada hari Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 16.00 Wib, sempat pamit pada orang tuanya, Misnawi dan Insya’, untuk ke tempat foto copy.
Namun sampai malam menjelang, korban tak kunjung pulang.
Alhasil, sang orang tua meminta bantuan kepada Misdi, yang merupakan kakak ipar Alisa Hariyani, untuk menanyakan anaknya yang tidak kunjung pulang tersebut.
“Misdi pun mencari Alisa Hariyani ke tempat foto copy didekat rumahnya, namun tidak ada,” kata Suwardi, Humas Polres Sumenep, Minggu (22/10/2017).
Karena tidak ada, lanjut Suwardi, Misdi pulang ke rumahnya.
Namun pada hari Minggu 22 Oktober 2017, warga di Dusun Janjang, Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk, dikejutkan dengan adanya perempuan bersimbah darah.
“Perempuan itu ternyata Alisa Hariyani yang sempat menghilang,” terangnya.
Korean mengalami luka robek pada dahi atas sebelah kanan, luka robek pada dagu sebelah kiri, luka bacok pada pergelangan tangan sampai tempurung tangan hingga patah sebelah kanan.
Korban sempat dirawat di rumah sakit dr H. Moh. Anwar Sumenep, namun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 20.00 wib. (Nita)