Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 26 Maret 2018- Vaksin imunisasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berujung pembengkakan pada salah satu siswa.
Informasi yang dihimpun media Seputar Madura (PT. Jifhes Manunggal Sejati), siswa yang mengalami pembengkakan tersebut saat ini berada di salah satu rumah sakit di Kabupaten Pamekasan.
Awalnya, ada empat siswa yang mengalami sakit usai di vaksin. Empat siswa itu ada yang pusing dan ada pula yang panas.
“Ada empat siswa, tapi sekarang yang lainnya sudah membaik. Tinggal yang dirujuk ke rumah sakit Pamekasan,” kata Masrul, salah satu warga Guluk-guluk, Senin (26/3/2018).
Masrul menceritakan, siswa yang dirujuk ke Pamekasan itu atas nama Ifania, sebelumnya mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Guluk-guluk selama empat hari. Selama empat hari itu pula, siswa tersebut tidak ada perkembangan lebih baik sama sekali.
“Setelah selama empat hari tidak ada perkembangan, pihak Puskesmas ini tiba-tiba merujuk ke Pamekasan. Kenapa tidak dirujuk ke Sumenep saja,” tuturnya.
Selain itu, pihak Puskesmas Guluk-guluk dinilai terkesan mengabaikan kewajiban-kewajiban. Semisal adanya surat pemberitahuan kepada pihak siswa dan sekolah.
“Ok lah kalau untuk surat pemberitahuan kepada pihak sekolah sudah ada, tapi untuk para siswa ini mana? Bahkan orang tua siswa tidak tahu kalau anaknya akan di vaksin,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Guluk-guluk dr. H. As’ad Zainudin membenarkan peristiwa itu. Saat ini katanya masih dalam pengawasan dokter anak di Pamekasan.
“Masih terkontrol, semoga tidak sampai di rujuk,” ujarnya melalui sambungan teleponnya.
Sementara jenis penyakit yang dialami siswa hingga saat ini belum diketahui. Karena sebelum di lakukan imunisasi kondisi siswa dalam keadaan stabil.
“Saat diperiksa tidak ada yang sakit. Saat ini tim dari Jawa Timur dan Rumah Sakit masih mendalami (siswa), penyakitnya apa, efek apa. Karena ini ORI difteri adalah program nasional. Mungkin ini satu-satunya peristiwa di Madura,” jelasnya.
Sementara untuk penarikan biaya saat dirawat di Puskesmas Guluk-guluk, As’ad juga membebarkan. “Tapi saat ini sudah dikembalikan. Kami sempat tegor perawat kemarin karena menarik biaya,” tegasnya. (Fik/Nita)