Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 5 Juni 2018- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menginstruksikan kepada semua sekolah yang berada dibawah naungannya untuk memberikan pendidikan anti radikalisme dan terorisme terhadap siswa.
Hal tersebut dilakukan guna menciptakan rasa memiliki terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mencegah anak agar tidak terjerumus dalam paham radikalisme.
“Seluruh sekolah harus menyampaikan tentang pencegahan paham radikalisme, termasuk cinta NKRI,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, A. Sadik, Selasa (5/6/2018).
Menurutnya, aliran radikal sangat berbahaya dan mengincar para pelajar. Untuk itu, pihaknya berusaha melakukan langkah pencegahan dengan cara memberi pelajar pendidikan anti radikalisme dan terorisme.
Rencananya pendidikan anti radikalisme dan terorisme akan diberikan kepada pelajar baru tahun ajaran 2018-2019 di setiap SD dan SMP saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berlangsung.
“Anak tidak hanya diberikan pendidikan dan pemahaman mengenai sekolah, tapi nanti ada pendidikan anti radikalisme dan bela negara,” terangnya.
Sementara dalam pelaksanaan pemberian pendidikan anti radikalisme dan terorisme nanti, pihaknya akan menggandeng aparat terkait dengan ulama sebagai pemateri.
Dengan adanya kegiatan itu, diharapkan dapat meminimalisir pengaruh radikalisme dan terorisme di kalangan pelajar. Kegiatan ini juga diharapkan bisa membuat pelajar semakin cinta tanah air.
“Bagaimana sejak dini diperkenalkan tentang makna keragaman. Juga seperti apa sesungguhnya bahaya terorisme itu,” tukasnya. (Fik/Nita)